APJII dan ATSI Satu Suara soal Starlink

0 0
Read Time:1 Minute, 35 Second

robbanipress.co.id Tekno – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) mengusulkan serangkaian peraturan yang bisa diterapkan bagi penyedia layanan Internet satelit yang masuk ke Indonesia. Dalam diskusi Forum Bisnis Seluler di Jakarta, APJII dan ATSI meminta pemerintah memastikan penyedia layanan jaringan satelit yang masuk ke Indonesia tidak mengganggu industri telekomunikasi nasional. Presiden APJII Muhammad Arif mengatakan, “Kami ingin ada kebijakan yang melindungi pengusaha dalam negeri dari hal-hal yang mematikan teman-teman yang sudah bertahun-tahun berbisnis di lokal.” Operator satelit Indonesia harus memiliki izin hak pendaratan dan izin jaringan tertutup (Jartup) untuk layanan backhaul dan harus menggunakan penetapan nomor IP Indonesia. Selain itu, mereka juga merekomendasikan agar penyedia layanan membangun server dan DRC di Indonesia dan mematuhi peraturan hukum penyadapan di Indonesia, serta wajib membayar biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (BHP Tel) dan kewajiban layanan universal (USE). Implementasi Blockchain di Indonesia memerlukan pengawasan yang tepat dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan agar memiliki level playing field. Sekretaris Jenderal ATSI Marwan O Baasir mengatakan, “Jika hal ini tidak dilakukan, bisnis Starlink berpotensi mengancam bisnis penyedia telekomunikasi dalam negeri seperti operator satelit Seluler, Jartup, dan GSO,” ujarnya. kondisi untuk menghindari persaingan yang tidak seimbang yang didominasi oleh pihak berkuasa, meskipun penyedia internet Starlink milik Elon Musk tetap membuka layanannya di Indonesia melalui situs resminya. Saya menulis bahwa tujuan mereka adalah menawarkan layanan di Indonesia mulai tahun depan: “Jika Starlink datang ke Indonesia, mau tidak mau kita harus mencari celah untuk bisa terus berjualan. bisa terus menjualnya.” Kita harus bersiap karena kita tidak bisa menghentikan kemajuan teknologi. “Karena satelit Starlink berada di orbit rendah, tingkat latensi jauh lebih rendah dan dapat memberikan koneksi jaringan yang lebih cepat dibandingkan penyedia satelit lainnya. APJII: Indonesia bukan hanya pasar bagi Starlink APJII dan Starlink telah resmi mengumumkan kerja sama yang “saling menguntungkan”, seperti “simbiosis dan simbiosis”, untuk meningkatkan akses internet di seluruh Indonesia. robbanipress.co.id.co.id 22 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %