BEI Bidik 20 Ribu Investor Baru dari Papua di 2024
robbanipress.co.id, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua menargetkan peningkatan jumlah investor baru hingga 20.000 pada tahun 2024 sehingga memperluas saluran distribusi informasi pasar modal yang akan membantu mencapai tujuan tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua, Kresna A. Piokua mengatakan, pihaknya akan menambah empat Galeri Investasi (GI) BEI baru pada tahun ini.
Empat GI di sekolah dan desa di Jayapura, kemudian Merauke dan Biak, sedangkan untuk daerah pegunungan masih kami komunikasikan dengan universitas di sana serta sekolah negeri di sana, katanya, dilansir Antara, Senin (17). /3/2024).
Menurut Kresna, pasca dibukanya GI, kegiatan edukasi terkait pasar modal semakin meluas.
“Dengan dibukanya GI di pedesaan, maka diperlukan tingkat dasar untuk memperoleh pengetahuan terkait literasi keuangan,” ujarnya.
Dijelaskannya, tujuan dibukanya GI ini adalah untuk meningkatkan literasi masyarakat di desa tersebut tentang pasar modal, kemudian pihaknya ingin memberdayakan masyarakat.
“Kalau pendapatannya tinggi, tidak hanya digunakan untuk konsumsi tapi bisa diinvestasikan untuk masa depan,” ujarnya.
Ditambahkannya, dampak kehadiran GI kini sudah terlihat, masyarakat Papua kini mulai aktif berdagang yang terlihat pada kuartal I 2024. Total nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 515 miliar. Jumlah investornya mencapai 86.827 investor.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan dewan pengawas khusus Tahap II (full call Auction) pada 25 Maret mendatang. Lelang full call mengalami penundaan dari rencana semula pada Desember 2023.
Pengawasan Khusus Tahap I telah dilaksanakan pada 12 Juni 2023. Dalam pelaksanaan Tahap I selama ini, saham-saham yang dilindungi Badan Pengawas Khusus dijual dengan dua cara, yakni lelang berkelanjutan dan penarikan kembali (call).
Khusus untuk saham-saham yang masuk dalam kriteria nomor 7, yaitu terkait likuiditas, diperdagangkan melalui lelang. Namun sebagian lainnya tetap diperdagangkan melalui lelang berkelanjutan, kata Direktur Pengembangan BEI Geoffrey Hendrick dalam keterangannya. Bagi wartawan pasar modal, Jumat (15 Maret 2024).
Nantinya, pada tahap II dan pelaksanaan selanjutnya, seluruh saham yang masuk dalam Dewan Pengawas Khusus akan dilelang secara full call. Jeffrey menambahkan, tahap pertama dilakukan dalam dua sesi lelang berkala. Sedangkan tahap kedua akan ada lima sesi.
“Sejauh ini sudah dua kali sidang lelang berkala. Ini akan menjadi lima sesi nanti. Rencananya Bursa Efek Indonesia akan melaksanakannya pada 25 Maret 2024,” kata Jeffrey.
Sekadar mengingatkan, kriteria pemasukan saham ke dalam Dewan Pengawas Khusus adalah sebagai berikut: Rata-rata harga saham di pasar reguler dan/atau pasar lelang berkala reguler kurang dari 51,00 pada laporan terakhir yang diaudit mendapat opini negatif atau pada laporan terakhir yang diaudit. laporan keuangan terakhir yang diaudit dibandingkan sebelumnya dengan laporan keuangan yang disampaikan, tidak terdapat perubahan pendapatan perusahaan induk yang tidak menghasilkan pendapatan dari usaha induk. Melaporkan modal negatif pada tahun buku keempat sejak pencatatan di bursa. Tidak memenuhi persyaratan pencatatan di bursa sebagaimana diatur dalam Peraturan Keuangan terbaru no. I-A dan I-V (Public Float) Memiliki likuiditas rendah dengan kriteria Pasar reguler dan/atau pasar lelang berkala reguler dalam 6 tahun terakhir (Rata-rata nilai transaksi saham harian kurang dari Rp5 juta dan rata-rata volume transaksi saham harian kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) saham dalam enam) bulan.