Coach Ahang Bersyukur Pelita Jaya Jalani Jadwal Padat dengan Sempurna
robbanipress.co.id, JAKARTA — Pelatih bola basket Pelita Jaya (PJ) Johannes Winar bersyukur timnya melewati jadwal sempurna dalam dua pekan ini. Dalam dua pekan, PJ melakoni tujuh pertandingan, di antaranya empat laga Indonesia Basketball League (IBL) 2024 dan tiga laga kualifikasi Asian Basketball Champions League (BCL) 2024.
Dari tujuh laga tersebut, laga terakhir PJ terjadi pada lanjutan laga IBL melawan Burung Enggang Kalimantan di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Jumat (3/5/2024) malam.
Pada laga tersebut, PJ mendapat perlawanan keras dari Borneo sepanjang kuarter tersebut hingga akhirnya menutup laga dengan kemenangan 79-72.
“Saya menghormati para pemain saya karena mereka memainkan tujuh pertandingan dalam dua minggu dan di pertandingan terakhir mereka mampu menutupnya (dengan kemenangan). Saya pikir itu adalah sesuatu, luar biasa,” ujar pelatih yang akrab disapa pelatih itu. Ahang sabot Antara ditemui usai pertandingan di GOR UNJ, Jumat (3/5/2024).
Ahang menuturkan, tidak mudah menjaga stamina anak asuhnya yang memainkan tujuh pertandingan dalam dua pekan. Pada puncaknya saat melawan Borneo, tim tidak dalam kondisi terbaiknya, hanya menembakkan 27 dari 62 percobaan, atau 43 persen, dari lapangan.
Itu adalah gol lapangan paling sedikit dalam sepuluh minggu. Sementara PJ juga kesulitan dalam lemparan bebas, hanya menghasilkan 14 dari 28 atau hanya 50 persen.
Borneo, dengan istirahat lebih lama, berhasil mencatatkan rekor PJ sebanyak 13 lap. Dipimpin oleh Michael Qualls, 20 poin Borneo, enam rebound, dan tiga assist juga memberi mereka 25 poin pada fast break, yang sayangnya tidak membawa mereka meraih kemenangan karena mereka kecolongan di menit-menit akhir.
“Jadi tidak mudah bagi kami untuk menjaga stamina agar tetap prima. Hari ini kita istirahat sebentar,” kata Ahag.
Kata Ahang, ada faktor kelelahan. Sedangkan permainannya lebih segar karena tidak ada pertandingan selama seminggu.
Ahaang kemudian mengaku beruntung memiliki pemimpin seperti senior Andakara Prastava di timnya yang menyumbang 13 poin, enam rebound, dan tiga assist dalam pertandingan tersebut.
“Ada seorang Prastava yang bisa menjadi pemimpin yang bisa melindungi energi teman-temannya. Inilah peran Prastava. Saat awal malam, kami tidak memiliki chemistry yang baik pada awalnya, itulah perannya. di sana,” Ahag menjelaskan.
Sementara di kesempatan lain, pelatih Kalimantan Ismail bertanggung jawab penuh atas hilangnya PJ yang hampir menjadi kemenangan kelima timnya musim ini.
“Saya yang harus disalahkan atas kekalahan ini, karena saya tidak bisa cepat beradaptasi dengan situasi di lapangan,” ujarnya.