Data dari AS Bikin Rupiah Sulit Menguat
robbanipress.co.id, JAKARTA — Rupee melemah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (03/04/2024) seiring meningkatnya data PMI manufaktur ISM Amerika Serikat (AS). Rupee ditutup menguat 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rs 15.920 per dolar AS.
“PMI manufaktur ISM AS naik menjadi 50,3 pada Maret 2024, naik dari 47,8 pada Februari 2024 dan mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 48,4,” kata Ekonom Bank Mandiri Reni Eka Putri di Jakarta, Rabu (4/3/2024).
Data PMI manufaktur ISM menunjukkan ekspansi pertama di sektor manufaktur setelah 16 bulan mengalami kontraksi. Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal keempat tahun 2023 sedikit direvisi menjadi 3,4 persen. Hal ini mencerminkan ketahanan perekonomian AS meskipun belanja konsumen kuat dan suku bunga tinggi. Situasi ini menjadi katalis negatif pelemahan rupee.
Baik bank sentral AS maupun The Fed diperkirakan tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuan dari fed fund rate. Sementara itu, kenaikan inflasi Indonesia juga membebani harga-harga dalam negeri seiring melemahnya rupee. Inflasi naik menjadi 3,05 persen tahun-ke-tahun (y-o-y) pada bulan Maret 2024, mengalahkan ekspektasi sebesar 2,91 persen (y-o-y).
Nilai tukar Jakarta Interbank Dollar (JISDOR) Bank Indonesia menguat menjadi Rp 15.923 per dolar AS pada Rabu (03/04/2024).