Email Pribadi Orang Terkaya Eropa Tersebar Gegara Keteledoran Inggris
JAKARTA – Pemerintah Inggris meminta maaf karena “tidak sengaja” menerbitkan alamat email pribadi Bernard Arnault, pendiri raksasa barang mewah LVMH dan orang terkaya di Eropa.
Insiden tersebut disebabkan oleh kelalaian Departemen Ekonomi dan Perdagangan Inggris dalam mengirimkan email sebelum pertemuan puncak investasi. Arnault adalah CC dalam email yang dikirim departemen tersebut kepada peserta pertemuan puncak awal pekan ini.
Artinya, alamat email taipan Prancis tersebut dapat dilihat oleh semua orang yang menerima email dari Kementerian Ekonomi dan Perdagangan. Peserta lainnya, termasuk para eksekutif dari bank global, perusahaan multinasional, dan perusahaan teknologi, juga menerima pesan tersebut.
“Ini disebabkan oleh kesalahan administratif manusia dan kami meminta maaf kepada mereka yang terkena dampak,” kata departemen tersebut dalam pernyataannya pada Jumat, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (13/10/2024).
“Kami menangani perlindungan data dengan sangat serius, oleh karena itu kami telah merujuk masalah ini ke Kantor Komisaris Informasi,” tulis mereka.
KTT tersebut, yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Keir Starmer dan Menteri Keuangan Rachel Reeves, dimulai di London pada hari Senin dan bertujuan untuk meyakinkan investor yang waspada bahwa Inggris “terbuka untuk bisnis”.
Namun kekhawatiran mengenai suku bunga yang tinggi, peraturan yang berlebihan, dan prediksi Starmer awal tahun ini bahwa “keadaan akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik” telah menghambat aliran modal ke Inggris.
Arnault, yang berusia 75 tahun, adalah orang terkaya di Eropa. Sebagai investor real estat pada tahun 1980-an, ia mengakuisisi dan menghidupkan kembali beberapa merek mewah yang gagal sebelum mendirikan LVMH, perusahaan induk multinasional yang dibentuk dari penggabungan Louis Vuitton dan Moët Hennessy.
Saat ini, LVMH memiliki kapitalisasi pasar sebesar 325 miliar euro ($355,6 miliar) dan mengendalikan 75 merek mewah, termasuk Dior, Tiffany, Tag Heuer, dan Princess Yachts.
Pernah menjadi orang terkaya di dunia, kekayaan bersih Arnault turun dari $231 miliar menjadi $177 miliar pada bulan Maret karena penurunan harga saham LVMH, menurut Forbes. Majalah tersebut sekarang memperkirakan kekayaan bersih taipan tersebut sebesar $195,5 miliar, menjadikannya orang terkaya kelima di dunia, di belakang CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, salah satu pendiri Oracle Larry Ellison, CEO Amazon Jeff Bezos, dan CEO Meta Mark Zuckerberg.