Fakta-fakta Menarik Tentang Suku Buton di Sulawesi Tenggara, yang Memiliki Bola Mata Biru
robbanipress.co.id Gaya Hidup – Di antara gugusan pulau di Sulawesi Tenggara terdapat Pulau Buton yang memiliki kekayaan budaya dan pesona alam yang spektakuler.
Salah satu daya tarik unik yang belum banyak diketahui adalah keberadaan masyarakat Buton yang bermata biru muda.
Keunikan tersebut ibarat permata yang menghiasi kekayaan budayanya, membangkitkan rasa ingin tahu dan membuat ingin menyelami lebih dalam asal usul dan kehidupannya. Jejak sejarah Mata Biru
Masyarakat Buton mempunyai sejarah panjang yang erat kaitannya dengan perdagangan maritim. Selama berabad-abad, Buton merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang dikunjungi para pedagang dari seluruh dunia.
Interaksi dengan negara lain seperti Portugis dan Spanyol diyakini menjadi salah satu faktor penyebab munculnya mata biru di kalangan masyarakat Buttonian.
Perkawinan silang dengan imigran dari Eropa kemungkinan besar menghasilkan keturunan bermata biru, yang kemudian diwariskan ke generasi berikutnya.
Kehadiran mata biru pada suku Buton bukan sekadar soal estetika. Bagi masyarakat setempat, hal ini memiliki makna dan nilai budaya yang mendalam.
Mata biru dianggap sebagai simbol keindahan, keunikan bahkan garis keturunan bangsawan. Orang bermata biru seringkali dihormati dan dipandang istimewa dalam masyarakat. Tradisi dan kearifan lokal
Suku Buton terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya. Salah satu tradisi unik yang masih dilestarikan Padole-Dole adalah ritual memandikan bayi baru lahir di air laut. Tradisi ini diyakini membawa kebahagiaan, kesehatan, dan kekuatan bagi anak.
Pulau Buton menawarkan beragam wisata menarik bagi para pelancong. Pengunjung dapat menjelajahi kastil-kastil bersejarah peninggalan Kesultanan Buton, seperti Kastil Wolio dan Kastil Kasımbar. Yang tak kalah mengesankan adalah keindahan alam bawah laut di sekitar pulau dengan terumbu karang yang belum diketahui keberadaannya dan berbagai jenis ikan eksotik. Para ekonom menjelaskan pro dan kontra Indonesia bergabung dengan BRICS, mulai dari pendanaan hingga pengaruh Tiongkok. robbanipress.co.id.co.id 8 Januari 2025