H-1 Nyepi, 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
robbanipress.co.id, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024, yakni Jumat-Minggu, 8-10 Maret 2024.
Angka tersebut merupakan hitungan total arus lalu lintas (lalin) dari empat pintu tol (GT) utama yaitu GT Cikupa (menuju Merak), GT Ciawi (menuju Puncak) dan GT Cikampek Utama (menuju Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama . (menuju Bandung).
Total lalin keluar wilayah Jabotabek meningkat 24,12% dibandingkan lalin normal.
Untuk sebaran lalu lintas berangkat dari Jabotabek dari tiga arah, sebagian besar sebanyak 238.463 kendaraan (45,78%) menuju ke arah timur (Trans Jawa dan Bandung), sebanyak 155.206 kendaraan (29,80%) menuju ke arah barat (Merak) dan sebanyak 127.221 kendaraan (24,42%). %). ) ke arah selatan (Puncak). Rincian sebaran lalu lintasnya adalah sebagai berikut: LALU LINTAS TIMUR (TRANS JAWA DAN BANDUNG) Lalu lintas keluar Jabotabek menuju Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Tol Jakarta-Cikampek, sebanyak 109.983 kendaraan, meningkat 35,71% dibandingkan lalu lintas normal. Lalin meninggalkan Jabotabek menuju Bandung melalui GT Kalihurip Utama di Tol Cipularang sebanyak 128.480 kendaraan, meningkat 31,27% dibandingkan lalin normal.
Total lalin Jabotabek menuju Trans Jawa dan Bandung melintasi dua GT sebanyak 238.463 kendaraan, meningkat 33,28% dibandingkan lalin normal. ARAH BARAT (MERAK)
Lalu lintas berangkat dari Jabotabek menuju Merak melalui GT Cikupa di Tol Tangerang-Merak sebanyak 155.206 kendaraan, meningkat 18,01% dibandingkan lalu lintas normal. ARAH SELATAN (ATAS)
Sedangkan jumlah kendaraan yang berangkat dari Jabotabek menuju Puncak melalui GT Ciawi di Tol Jagorawi sebanyak 127.221 kendaraan, meningkat 16,48% dibandingkan lalin normal.
Jasa Marga terus mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi perjalanannya sebelum memasuki jalan tol. Pastikan kondisi mobil dan pengemudi baik, pastikan juga bahan bakar dan saldo e-money mencukupi, serta patuhi rambu dan instruksi petugas.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melaporkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang kuat sepanjang tahun 2023. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan pajak, konstruksi, dan pendapatan perusahaan lainnya.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (EIB), Senin (3/4/2024), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 21,31 triliun pada tahun 2023. Pendapatan tersebut meningkat 28,55% dari Rp 12,44. triliun pada tahun 2022.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, PT Jasa Marga Tbk melaporkan laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,79 triliun pada tahun 2023, meningkat 147,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,74 triliun.
PT Jasa Marga Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari unit penerimaan pajak, aktivitas lain hingga konstruksi selama tahun 2023. Penerimaan pajak meningkat 12,08% menjadi Rp13,94 triliun pada tahun 2023 dibandingkan periode 2022 sebesar Rp12,44 triliun.
Pendapatan korporasi lainnya meningkat 20,8% menjadi Rp 1,6 triliun pada tahun 2023 dibandingkan Rp 1,33 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan konstruksi meningkat 105,4% menjadi Rp5,75 triliun pada tahun 2023 dibandingkan Rp2,80 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Perseroan mencatat beban pokok pendapatan meningkat 34,8% menjadi Rp 12,3 triliun pada 2023 dibandingkan Rp 9,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Oleh karena itu, laba kotor meningkat 20,76% menjadi Rp8,95 triliun pada tahun 2023 dibandingkan periode 2022 sebesar Rp7,41 triliun.
PT Jasa Marga Tbk melaporkan laba nilai wajar mitra investasi sebesar Rp 4,01 triliun pada tahun 2023. Selain itu, laba beli dengan harga diskon Rp 1,05 triliun. Perseroan melaporkan peningkatan beban umum dan administrasi menjadi Rp2 triliun pada tahun 2023 dari Rp1,93 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, PT Jasa Marga Tbk mencatatkan laba usaha sebesar Rp 11,31 triliun pada tahun 2023. Laba usaha meningkat 53,3% dibandingkan periode 2022 sebesar Rp 7,38 triliun.