Harga Rumah di Bogor Tumbuh Paling Tinggi, Gunung Putri Diburu Orang Kaya
robbanipress.co.id, Jakarta – Flash Report Rumah123 edisi Mei 2024 menunjukkan tren harga rumah di Indonesia mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,5 persen pada April 2024 dibandingkan April 2023.
Dari 13 kota yang masuk indeks, 9 kota mencatatkan kenaikan harga, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di Denpasar mencapai 17 persen dan Bogor 7,4 persen.
Kota Bogor menonjol dengan pertumbuhan harga yang melampaui kota-kota besar lainnya di wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa. Misalnya, Depok mencatat kenaikan hanya 2%, Tangerang 2%, dan Jakarta 1%.
Sedangkan di Pulau Jawa, Semarang mencatatkan kenaikan sebesar 3,9 persen dan Surakarta (Solo) 2,1 persen. Di luar Pulau Jawa, selain Denpasar, Medan juga mengalami kenaikan harga sekitar 3,8%.
Kepala Riset Rumah123 Marisa Jaya mengatakan pada tahun 2023 hingga April 2024, permintaan rumah di Bogor akan tumbuh sebesar 139,9% setiap tahunnya.
“Permintaan rumah dijual meningkat 148,2 persen, sedangkan apartemen disewa tumbuh sekitar 120,2 persen,” demikian keterangan tertulis, Sabtu (06/08/2024).
Namun pada periode yang sama, Bogor mencatat selisih pertumbuhan indeks harga di atas inflasi tahunan sebesar 4,2 persen, setelah Denpasar yang selisih pertumbuhannya mencapai 12,9 persen. dia menambahkan.
Hal ini menunjukkan adanya tren yang baik dan konsisten di kawasan Bogor sejak tahun 2023. Ditambah dengan dukungan infrastruktur tol dan pembangunan LRT Jabodebek ke depan, maka sektor real estate di kawasan Bogor akan memiliki potensi yang besar.
Saat ini pasar real estate di Bogor mengalami pertumbuhan harga yang relatif tinggi dibandingkan daerah lain, di saat kota-kota besar lainnya mengalami pertumbuhan indeks harga yang relatif lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahunan.
Hal ini juga menunjukkan ketangguhan sektor real estate di kawasan Bogor sebagai salah satu pilihan bagi mereka yang sedang mencari hunian dan beraktivitas utama di Jakarta, namun menginginkan kawasan hunian terjangkau dan nyaman untuk ditinggali.
Data terbaru Rumah123 menunjukkan bahwa pencari properti di Bogor umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun (37%), disusul kelompok usia 45-54 tahun (25,2%), 35-44 tahun (18,3%), 18 hingga 24 tahun . tahun (14,6%) dan 55-64 tahun (4,9%). Namun berdasarkan tempat tinggal, mayoritas pemohon properti di wilayah Bogor masih didominasi oleh warga Jakarta (52,5%), disusul Depok (7,7%) dan Bogor sendiri (6%).
Pada Januari-April 2024, lima kabupaten terpopuler di Bogor adalah Babakan Madang dengan popularitas 12,7%, disusul Cibinong (8,8%), Gunung Putri (6,6%), Chileungsi (5,3%) dan Boyong Besar (4%).
Babakan Madang dan Gunung Putri didominasi permintaan kelas menengah ke atas, dengan preferensi harga Rp 1 hingga 3 miliar.
Sedangkan di Cibinong, permintaan rumah terbesar berasal dari kelas menengah dengan kisaran harga dominan antara Rp 400 juta hingga Rp miliar. Di Chileungsi dan Boyong Gede, permintaan dominan berasal dari kalangan menengah ke bawah, dengan preferensi harga apartemen di bawah Rp 400 juta.
Secara keseluruhan, pada periode Januari-April 2024, pertumbuhan permintaan bangunan tempat tinggal bervariasi antara 51,3% (Januari) hingga 117,3% (April). Dalam hal popularitas, Tangerang masih tetap menjadi kota terpopuler, dengan 15,1% dari total permintaan listing rumah. Lokasi terpopuler berikutnya adalah Jakarta Selatan (10,8%) dan Jakarta Barat (9,7%).