Ibu Stunting Bisa Lahirkan Bayi Sehat dengan 10 Langkah Pencegahan
robbanipress.co.id, Jakarta – Jika upaya preventif dilakukan, maka ada harapan bagi penderita stunting untuk melahirkan bayi yang sehat dan bebas stunting.
Menurut Dokter Spesialis Obstetri dr Boy Abidin, Sp.OG (K), ibu dengan stunting bisa melahirkan tanpa stunting dengan melakukan 10 tindakan pencegahan dalam 1000 hari pertama kehidupan bayi.
“Kalau tumbuh kembang ibu terhambat bukan berarti berhenti. Kita bisa memutus mata rantainya dan tidak menyebabkan stunting pada generasi berikutnya,” kata dr South, yang tinggal di kawasan Selandak, Jakarta, dilansir Antara. . Selasa.
“Jadi ibu ini perlu dididik agar lebih mempersiapkan generasi penerusnya,” imbuh doktor lulusan Universitas Padjajaran itu.
Stunting pada anak di bawah usia lima tahun akibat gizi buruk kronis terjadi terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Kondisi ini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kemampuan mental, dan peningkatan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari.
Oleh karena itu, penting untuk menerapkan 10 langkah pencegahan stunting selain pemberian nutrisi yang tepat agar tumbuh sehat dan baik.
Pertama, ibu hamil sebaiknya memperbanyak asupan makanannya. Mereka harus mengatur pola makannya dengan memperbanyak asupan buah dan sayur serta memastikan asupan protein yang cukup.
Kedua, penting untuk mengonsumsi obat pengencer darah pada masa kehamilan hingga masa nifas (sekitar 6 minggu setelah kelahiran). Salah satu anggota Ikatan Dokter Indonesia mengatakan bahwa obat tersebut dapat mencegah anemia dan melindungi daya tahan tubuh ibu dan bayi.
Ketiga, memulai IMD atau menyusui dini. Penting bagi bayi untuk menerima kolostrum ASI yang memiliki daya tahan tubuh yang baik dan mampu melindungi bayi dari risiko infeksi.
Keempat, kekurangan yodium pada ibu hamil harus diatasi dengan penggunaan garam beryodium. Kekurangan yodium mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta meningkatkan risiko cacat lahir.
Kelima, memberikan ASI eksklusif pada anak usia 0-6 bulan.
Ketujuh, pengendalian hama dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kedelapan, anak harus mendapat seluruh imunisasi dasar, mulai dari campak hingga hepatitis B.
Selain itu, permasalahan sanitasi juga harus diatasi. Pastikan fasilitas sanitasi seperti toilet dan air bersih tersedia untuk mencegah penyakit terkait kebersihan yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, kata Kelapa Geding, MD, dari Rumah Sakit Mitra Kelwarga Jakarta.
Ia juga mengingatkan calon ibu untuk selalu diawasi oleh dokter dan bidan untuk memantau perkembangan janin selama hamil. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah penundaan dan menyambut keturunan emas Anda di masa depan.
“Mulailah dari yang kecil, mulai dari rumah. Untuk membangun masyarakat tanpa penundaan, para ibu perlu merawat anak-anaknya dengan baik,