IDAI: Jangan Ragu Ajak Anak untuk Dapatkan Imunisasi Polio Tambahan
robbanipress.co.id, Jakarta Perayaan Hari Imunisasi Polio Nasional tahun ini bertepatan dengan pelaksanaan Pekan Imunisasi Polio Nasional atau PIN Polio putaran kedua di 27 provinsi. Peristiwa global baru ini mencegah penyebaran polio dan mengalahkan wabah polio.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengingatkan para orang tua yang memiliki anak hingga usia 7 tahun di 27 provinsi untuk membawa anaknya untuk mendapatkan vaksin polio baru. Orang tua tidak perlu khawatir dengan efek samping yang mungkin terjadi setelah pengobatan polio.
“Kedokteran merupakan salah satu hak anak. Gerakan merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit, namun tidak bersifat umum. .
Rini mengingatkan para orang tua agar tidak khawatir karena efek samping obat tersebut tidak serius.
“KIPI (kejadian buruk pasca olahraga) persentase rata-ratanya tidak terlalu tinggi, mungkin satu atau dua dari 100, dan biasanya tidak terlalu serius,” ujarnya.
Jika anak mengalami gejala setelah berolahraga, kata Rin, segera bawa ke dokter, rumah sakit, atau puskesmas untuk mengatasi gejala tersebut.
Jadi jangan khawatir karena seluruh Indonesia ditutup dan kasusnya hanya satu atau dua, kata Rini.
Selain itu, menurut Rini, orang tua yang masih belum mau memberikan obat pada anaknya harus dicegah untuk memberikan informasi tentang pengobatan anak selama kehamilan.
“Ibu hamil dalam masa protektif atau selama masa kehamilan menunjukkan pentingnya perawatan terhadap anak yang harus dilakukan, sehingga diberikan kepada orang tua sejak awal.”
Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Endang Budi Hastuti mengatakan, berbagai kegiatan telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap polio kepada orang tua dan masyarakat.
“Mengajak masyarakat dan orang tua untuk melakukan vaksinasi, dilakukan dengan berbagai kegiatan untuk menampilkan informasi tentang polio,” kata Endang.
Endang menjelaskan, perluasan pengetahuan melibatkan berbagai kalangan seperti asosiasi dunia usaha, semua sektor, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan.
“Hal ini dengan harapan masyarakat semakin sadar akan pentingnya vaksinasi dan bersedia membawa anaknya berobat.”
PIN Polio adalah persediaan vaksin polio tambahan yang dikembangkan untuk membantu mencegah penyebaran polio dan mengendalikan wabah polio secara besar-besaran.
Hari ini, 23 Juli 2024, Pekan Imunisasi Polio Nasional atau PIN Polio putaran kedua dimulai di 27 provinsi di Indonesia.
PIN Polio tercipta karena permasalahan poliomielitis yang serius. Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang dapat menyebabkan kerusakan otak. Delapan provinsi melaporkan kasus polio. Selain itu, ada 32 provinsi yang berisiko terutama terkena virus polio tipe 2.
Oleh karena itu, para ahli (Komite Imunisasi Nasional, Komite Ahli Pemantauan PD3I, WHO dan UNICEF) telah memberikan rekomendasi untuk lebih banyak kasus polio, kata Prima Yosephine, Direktur Manajemen Imunisasi Kementerian Kehidupan Republik Indonesia. media. pertemuan beberapa hari yang lalu.
Prima menyebutkan, terdapat 16,4 juta anak sejak lahir hingga usia 7 tahun di 27 provinsi yang menjadi sasaran PIN Polio 2024.
Anak-anak dengan PIN polio diberikan vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2). Pada putaran pertama, anak-anak menerima dua tetes vaksin nOPV2.
Dua minggu setelah putaran pertama, akan ada putaran kedua yang bertujuan mencegah polio tipe 2.
“Tujuannya memutus rantai penularan polio pada minimal 95 persen (anak yang divaksin polio),” kata Prima.