Indonesia Hadapi 2 Isu yang Mengkhawatirkan

0 0
Read Time:2 Minute, 3 Second

robbanipress.co.id Tekno – Indonesia mengalami peningkatan jumlah food waste (makanan yang basi dan berakhir di sampah) dan kerawanan pangan (food insecurity) yang mengkhawatirkan. Berdasarkan Laporan Indeks Limbah Makanan UNEP 2021, laporan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan 20,93 juta ton limbah makanan per tahun, peringkat kedua di dunia dan teratas di Asia Tenggara, antara lain kerugian ekonomi berkisar dari Rp 213 triliun menjadi Rp 551 triliun per tahun. Jumlah ini setara dengan 4-5 persen produk domestik bruto (PDB) tahunan Indonesia. Selain itu, Indonesia menempati peringkat ke-77 dari 125 negara dalam hal risiko kelaparan menurut laporan Global Hunger Index 2023 yang diterbitkan atas kerja sama Concern Worldwide, sebuah organisasi kemanusiaan yang fokus pada penanggulangan kemiskinan dan kelaparan. Lembaga donor swasta terbesar di dunia. Dampak terhadap lingkungan tidak bisa diabaikan. Kesalahpahaman bahwa sisa makanan berkontribusi terhadap peningkatan produksi sampah makanan organik dan biodegradable. Jika tren ini tidak diatasi, permasalahan serius seperti ancaman gas metana, pencemaran lingkungan, dan permasalahan kesehatan akibat buruknya pengelolaan sampah akan segera menjadi permasalahan baru. Sebagai sebuah gerakan penyadaran, organisasi nirlaba FoodCycle Indonesia mendorong langkah sederhana tersebut. Bentuk buah yang digunakan saja tidak cukup untuk menjadikannya makanan yang enak dan bergizi. Selain mempromosikan dampak positif pengurangan sampah, pendiri FoodCycle Indonesia, Harman Andrianto, berbicara tentang pentingnya praktik pangan berkelanjutan. Menurutnya, hal ini sejalan dengan filosofi memutus siklus kelaparan pada masyarakat kurang mampu. “Kami ingin memberikan contoh nyata kepada masyarakat, khususnya generasi muda, bagaimana memerangi limbah pangan dan kerawanan pangan secara berkelanjutan.” ujarnya di Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Lebih maju dari perkembangan teknologi, upaya LG Electronics turut berkontribusi dalam mengurangi limbah pangan dan kerawanan pangan, dengan menyasar generasi muda dengan fokus pada budidaya pangan berkelanjutan. Culture yang telah bekerja sama dengan raksasa elektronik Korea Selatan FoodCycle Indonesia. Lee Tae-jin, presiden LG Electronics Indonesia. Elektronik mengurangi limbah makanan melalui inovasi pada perangkat lemari es. Menciptakan kondisi sempurna untuk menjaga kesegaran dan rasa adalah fokus dari inovasi ini, yaitu LG Instaview door-in- Pengurangan makanan pada pintu kulkas merupakan bahan utama untuk mengurangi hilangnya udara dingin dengan menyimpannya di dalam ruangan, Lebih sejuk udara berarti lebih banyak ketenangan pikiran bahwa makanan Anda akan tetap segar untuk inovasi yang lebih mutakhir seperti teknologi +, ini meningkatkan kesegaran makanan yang disimpan dan berkontribusi pada pengurangan makanan terbuang secara efektif,” jelasnya. -Jin. LG Electronics memperkuat pasar di Indonesia Litbang Sibitung, Bekasi, Barat melalui pusat penelitian dan pengembangan (R&D) yang berlokasi di Jawa.robbanipress.co.id.co.id 23 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %