Jangan Anggap Remeh Bersepeda, Bisa Kurangi Risiko 2 Masalah Sendi
robbanipress.co.id, Jakarta Bersepeda bukan hanya latihan kardio yang aman, tapi juga membantu mencegah nyeri lutut dan arthritis.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Latihan menemukan bahwa orang paruh baya yang bersepeda secara teratur atau bersepeda sepanjang hidup mereka, 17 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami nyeri lutut dan 21 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami nyeri lutut.
Grace Lo, seorang profesor imunologi, alergi dan rematologi di Baylor College of Medicine di Houston, mengatakan sulit untuk melacak efek dari berbagai jenis olahraga terhadap kesehatan sendi sepanjang hidup. Namun bersepeda terbukti memiliki manfaat yang signifikan.
Menurut Klinik Cleveland, osteoartritis adalah bentuk radang sendi yang paling umum dan dapat menyerang salah satu atau kedua lutut seiring bertambahnya usia, menyebabkan gejala seperti nyeri, bengkak, dan kaku pada lutut.
Beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain mungkin mengalami pembengkakan dan nyeri yang menyulitkan melakukan tugas sehari-hari seperti berkebun atau membersihkan rumah atau bahkan bekerja.
Tidak ada obat untuk radang sendi lutut, namun dokter sering merekomendasikan olahraga berdampak rendah seperti bersepeda, berenang, atau berjalan kaki. Hindari aktivitas berdampak tinggi seperti berlari atau bermain tenis untuk membantu mengatasi gejala.
Dalam studi baru ini, para peneliti fokus pada kemungkinan manfaat bersepeda.
“Studi ini menemukan bahwa mereka yang bersepeda kapan saja dalam hidupnya melaporkan lebih sedikit radang sendi lutut dan lebih sedikit nyeri lutut dibandingkan mereka yang tidak pernah bersepeda,” kata Lo Rabu, 24 Juli 2024 dari Everyday Health.
Justin Keogh, PhD, profesor dan dekan penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kedokteran Universitas Bond, Queensland, menjelaskan bahwa osteoartritis sering dikaitkan dengan penurunan massa otot, fungsi otot dan tingkat aktivitas fisik, serta lemak tubuh.
“Perubahan ini menyulitkan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan dapat meningkatkan tekanan pada lutut selama aktivitas seperti berjalan, menaiki tangga, dan jongkok,” kata Keogh, yang tidak terlibat dalam studi baru tersebut.
Keogh menambahkan, bersepeda dan olahraga lainnya dapat membantu mengurangi penurunan massa otot, fungsi otot, dan aktivitas fisik akibat radang sendi, sehingga membantu mengelola gejala dengan lebih baik dalam jangka panjang.
Kelemahan penelitian ini adalah peneliti mengandalkan partisipan untuk mengingat dan melaporkan kebiasaan olahraga mereka selama beberapa dekade, sehingga hasilnya mungkin dipengaruhi oleh bias ingatan.
Orang yang sering bersepeda sepanjang hidupnya mungkin mengembangkan kebiasaan sehat lainnya yang membantu mengurangi risiko nyeri lutut atau radang sendi lutut.
Penelitian ini tidak dirancang untuk menentukan frekuensi, intensitas, atau durasi bersepeda yang optimal untuk pencegahan atau penatalaksanaan osteoartritis lutut.
Namun, peserta penelitian yang bersepeda dua hingga lima kali seminggu, selama 20 hingga 60 menit setiap kali, melaporkan manfaatnya.
“Hal ini menunjukkan bahwa jadwal bersepeda yang berbeda bisa efektif. Frekuensi, intensitas, dan durasi bersepeda yang optimal harus ditentukan oleh individu dengan osteoartritis lutut,” kata Keogh.
Sekalipun Anda mengalami nyeri akibat radang sendi lutut, tidak ada kata terlambat untuk mulai bersepeda, kata Scott Barbuto, MD, PhD, profesor kedokteran fisik dan rehabilitasi di Columbia University Irving Medical Center di New York City. dalam membaca.
“Menguatkan otot-otot di sekitar persendian dapat membantu mengurangi stres dan mengatasi rasa sakit akibat osteoartritis. Tentu saja latihan ini tidak akan menghilangkan arthritis yang sudah ada,” kata Barbuto.