Mantan COO Meta Sheryl Sandberg Meninggalkan Dewan Direksi
robbanipress.co.id, Jakarta – Mantan Chief Operating Officer (COO) Meta, Sheryl Sandberg mengundurkan diri dari jajaran direksi perusahaan. Diposting oleh Sheryl Sandberg pada Rabu, 17 Januari 2024 dalam postingan di Facebook.
“Dengan rasa terima kasih yang tulus dan pikiran penuh kenangan, saya memberi tahu Dewan Meta, saya tidak akan mencalonkan diri kembali pada bulan Mei,” tulis Sheryl Sandberg, Kamis (18/1/2024) dikutip CNBC.
Sheryl Sandberg (54) bergabung dengan Facebook pada tahun 2008 setelah menghabiskan tujuh tahun di Google. Pada tahun 2012, ia menjadi anggota dewan direksi perusahaan.
Pada tahun 2012, ia menjadi anggota dewan direksi perusahaan. Selama masa jabatannya, Facebook tumbuh dari startup yang sukses menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar $1 triliun pada tahun 2021.
Sandberg mengumumkan pengunduran dirinya dari Meta pada pertengahan tahun 2022, menyusul serangkaian kontroversi yang mengguncang perusahaan dan mencoreng reputasinya di kalangan pengguna, anggota parlemen, dan investor.
Sangat jelas terlihat bahwa Facebook berperan penting dalam menyebarkan informasi palsu menjelang pemilihan umum (Pemilu) tahun 2016 dan awal pandemi COVID-19 tahun 2020.
Perusahaan ini juga menjadi sasaran penyelidikan antimonopoli dan menjadi sasaran karena upaya yang tidak memadai untuk memerangi kebencian di platformnya selama kepemimpinan Sandberg yang lemah.
Ketika Sandberg mengundurkan diri sebagai COO Meta pada Juni 2022, ia digantikan oleh Javier Olivan, yang menjadi chief growth officer Meta.
Sejak meninggalkan Metta, Sandberg telah mencurahkan sebagian besar waktunya untuk organisasi nirlaba, Leanln.org, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan di tempat kerja dan proyek terkait.
“Saya ingin babak baru saya benar-benar membuat perbedaan,” kata Sandberg.
Tak lama setelah postingan Sandberg, Zuckerberg membalasnya dengan balasan singkat.
“Terima kasih Sheryl atas kontribusi luar biasa yang telah dia berikan kepada perusahaan dan komunitas kami selama bertahun-tahun,” tulis Zuckerberg.
“Dedikasi dan bimbingan Anda sangat berperan dalam kesuksesan kami dan saya berterima kasih atas komitmen teguh Anda kepada saya dan Metta selama bertahun-tahun. Saya menantikan musim berikutnya bersama-sama,” ujarnya.
Chief Technology Officer Meta, Adam Bosworth, juga memuji Sheryl Sandberg. “Cheryl luar biasa, terima kasih banyak atas semua yang telah Anda lakukan untuk kami dan untuk saya pribadi,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sheryl Sandberg telah mengundurkan diri sebagai chief operating officer (COO) perusahaan induk Facebook, Meta, dan menjadi salah satu wanita paling terkenal dan paling sukses di bidang teknologi. Ia juga menjual saham Facebook yang kini bernama Meta seharga $1,7 miliar atau sekitar Rp 24,54 triliun (asumsi kurs Rp 14.438 per dolar AS).
Pada Rabu, 1 Juni 2022, ia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai COO Meta setelah 14 tahun berkarir di perusahaan tersebut. Sheryl Sandberg akan tetap menjadi dewan direksi perusahaan media sosial tersebut.
Kekayaan bersih Sandberg diperkirakan mencapai 1,6 miliar USD atau sekitar Rp 23,10 triliun. Hal ini, menurut Forbes, menjadikan Sandberg sebagai wanita terkaya kedua di bidang teknologi setelah Meg Whitman. Whitman sebelumnya memegang posisi senior di Hewlett Packard Enterprise dan kekayaannya diperkirakan $3,2 miliar, menurut Forbes.
Sandberg juga merupakan salah satu non-CEO dan non-pendiri yang jarang menjadi miliarder. Meskipun banyak eksekutif perusahaan yang memegang sebagian besar saham mereka sebagai tanda kepercayaan terhadap perusahaan, Sandberg kini secara agresif dan konsisten menjual saham Facebook di Meta.
Selama dekade terakhir, Sandberg telah menjual lebih dari 75 persen saham setelah pajaknya melalui program penjualan saham yang dijadwalkan secara rutin, menurut perusahaan riset yang melacak penjualan. Secara total, mereka menjual lebih dari 22 juta saham senilai lebih dari $1,7 miliar, menurut perusahaan analitik VerityData.
Bergantung pada perlakuan opsi dan penjualan saham terbatas, totalnya bisa lebih tinggi, menurut SmartInsider perusahaan lain. Perseroan menghitung penjualan sahamnya mendekati USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,43 triliun.
“Penjualan selama dekade terakhir telah menjadikannya penjual terbesar bagi perusahaan-perusahaan AS,” kata Ben Silverman, presiden VerityData.
Juru bicara Sandberg mengatakan dia menerima 48 juta unit saham, opsi, dan saham terbatas selama berada di perusahaan tersebut. Sekitar 20 juta saham dijual untuk pajak. Dia kemudian menjual 22 juta dari sisa 28 juta melalui program penjualan 105b5-1 yang ditentukan.