Microsoft Sebut 8,5 Juta Perangkatnya Kena Dampak Gangguan IT CrowdStrike

0 0
Read Time:3 Minute, 33 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Pembaruan perangkat lunak terkait teknologi informasi (TI) yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike telah memengaruhi sekitar 8,5 juta perangkat Microsoft.

Microsoft mengumumkannya melalui blog pada Sabtu, 20 Juli 2024, seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (21/7/2024). “Kami sekarang memperkirakan pembaruan CrowdStrike memengaruhi 8,5 juta perangkat atau kurang dari 1 persen dari seluruh perangkat Windows,” ujarnya.

Microsoft mengatakan CrowdStrike telah membantu menerapkan solusi keamanan yang akan membantu infrastruktur Azure Microsoft meningkatkan keamanan.

Perusahaan teknologi ini juga bekerja sama dengan Amazon Web Services dan Google Cloud Platform untuk bekerja sama secara lebih efisien.

Penumpang di seluruh dunia telah mengalami penundaan, pembatalan, dan kesulitan di bandara dan maskapai penerbangan yang terkena dampak kegagalan TI yang berdampak pada bisnis mulai dari bank hingga perusahaan media.

Di masa lalu, Microsoft telah merilis pernyataan untuk menggambarkan bagaimana TI digunakan di seluruh dunia.

“Kemarin, CrowdStrike mengumumkan perubahan yang mulai mempengaruhi sistem TI di seluruh dunia,” tulis CEO Microsoft Satya Nadella di X.

“Kami menyadari masalah ini dan bekerja sama dengan CrowdStrike dan semua perusahaan untuk memberikan panduan teknis dan dukungan kepada pelanggan guna memulihkan keamanan online mereka.”

Pertama, layanan perbankan, televisi, dan penerbangan di seluruh dunia runtuh akibat serangan keamanan siber CrowdStrike. Perusahaan mengalami masalah saat memperbarui perangkat lunak untuk teknologi barunya.

CEO perusahaan, George Kurtz, membenarkan bahwa perusahaannya bekerja keras untuk mengidentifikasi layanan yang terpengaruh oleh kerentanan yang ditemukan pada pembaruan Windows. Tapi grup Mac dan Linux tidak penting.

“Itu bukan kecelakaan atau serangan siber. Masalahnya sudah diidentifikasi, diisolasi, dan diperbaiki,” ujarnya di televisi seperti dilansir CNBC, Hari Ini Jumat (19/7/2024).

Di sisi maskapai penerbangan, lalu lintas udara sangat terpukul akibat kecelakaan pesawat dan penundaan layanan, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah penumpang di bandara.

United Airlines memperkirakan gangguan penerbangan akan berlanjut hingga Jumat waktu setempat.

Layanan lain yang terganggu adalah perbankan dan layanan kesehatan. Dua bank terbesar di Afrika Selatan, Capitec dan Absa, mengakui layanan pelanggan akan terganggu karena masalah teknis.

Videonya bahkan tidak bisa berfungsi. Di Inggris, Bursa Efek London juga merasakan dampaknya. Secara umum, bisnis di seluruh dunia sedang berjuang menghadapi tantangan TI yang sedang berlangsung. 

 Secara terpisah, layanan cloud Microsoft dipulihkan setelah pemadaman, meskipun banyak pengguna terus melaporkan masalah. Akibat peristiwa ini, harga saham CrowdStrike turun hampir 10%.

Kurtz meminta maaf kepada mereka yang terlibat. “Saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa kami sangat sedih karena hal ini berdampak pada pelanggan, wisatawan, semua orang yang terkena dampaknya, termasuk perusahaan kami,” katanya.

Dia mengakui bahwa sistem sedang diperbarui, dan ada pembaruan yang mengandung bug perangkat lunak dan menyebabkan masalah sistem.

“Dan sekarang kami bekerja sama dengan seluruh pelanggan untuk memastikan kami dapat menghadirkannya kembali online,” tambahnya.

Kurtz menambahkan bahwa perubahan tersebut normal dan merupakan bagian dari tindakan keamanan perusahaan, namun penyelidikan diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi.

Konfirmasi ini muncul setelah laporan masalah teknis dipublikasikan, dengan banyak pengguna Microsoft di seluruh dunia mengalami masalah “layar biru”.

 

Krisis global yang terjadi baru-baru ini menyebabkan kekacauan di banyak negara. Ini mencakup berbagai layanan pemerintah. Namun, sebagian besar bisnis di seluruh dunia tampaknya berjalan baik setelah krisis ini.

Pejabat di Bursa Efek New York dan Nasdaq mengatakan mereka sedang bekerja pada hari Jumat, meskipun masalah CrowdStrike telah mempengaruhi segalanya mulai dari maskapai penerbangan, bank, hingga banyak bisnis lain di seluruh dunia.

“Pasar NYSE beroperasi penuh dan kami perkirakan pembukaannya sukses pagi ini,” kata juru bicara bursa, dikutip CNBC International, Sabtu (20/7/2024).

Nasdaq, platform perdagangan teknologi populer, mengatakan masalah ini disebabkan oleh perubahan yang diterapkan oleh CrowdStrike, sebuah perusahaan keamanan siber global.

“Pra-pasar kami di Eropa dan AS berjalan dengan baik. Kami memperkirakan pasar AS akan dibuka dengan baik,” kata Nasdaq. 

Indeks Russell AS, yang mencakup indeks saham kecil Russell 2000, tidak dapat dibandingkan setelah pasar. Snafu tampaknya teratasi keesokan paginya.

“Karena masalah teknis dengan pihak ketiga, saat ini kami mengalami masalah dengan jaringan media sosial kami, yang menghalangi pelanggan mengakses dan menerima informasi,” kata FTSE Russell dalam sebuah pernyataan yang tampaknya berdampak pada FTSE Russell. tanda-tanda zaman.

FTSE Russell Group secara aktif menyelidiki masalah ini untuk menyelesaikannya sesegera mungkin. Sementara itu, saham CrowdStrike diperdagangkan lebih rendah 10% pada siang hari. Meskipun indeks Russell tidak disesuaikan dengan data digital, berbagai indeks dihitung tanpa gangguan. Layanan pulih sekitar pukul 10:54 ET setelah terhenti selama empat jam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %