Mitos atau Fakta, Apakah Makanan Berkolesterol Tinggi Selalu Menyebabkan Kolesterol Naik?

0 0
Read Time:2 Minute, 9 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Kebanyakan orang langsung berkeringat dingin ketika mendengar kata “kolesterol”. Memikirkan makanan berlemak seperti telur, seafood, dan daging seringkali dianggap sebagai musuh besar kesehatan. Kita cenderung menghindari makanan ini dengan cepat untuk menjaga kadar kolesterol darah tetap terkendali. Namun, benarkah semua makanan tinggi kolesterol otomatis meningkatkan kolesterol? Apa itu kolesterol?

Sebelum kita mendalami lebih dalam, penting untuk dipahami bahwa kolesterol merupakan sesuatu yang dibutuhkan tubuh. Kolesterol berperan dalam pembentukan sel-sel dalam tubuh, menghasilkan hormon penting seperti estrogen dan testosteron, serta membantu sekresi lemak. Tubuh kita juga memproduksi kolesterol sendiri.

Namun masalah muncul ketika kadar kolesterol darah tinggi. Kolesterol “jahat” atau biasa disebut LDL (low-density lipoprotein) dapat menumpuk di dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Inilah sebabnya banyak orang mengasosiasikan makanan tinggi kolesterol dengan masalah kesehatan. Diet meningkatkan kolesterol Apa?

Apa yang meningkatkan kolesterol darah? Apakah hanya makanan yang kita makan? Jawabannya tidak sesederhana itu. Faktanya, tubuh kita hanya mendapat sedikit kolesterol dari makanan. Sebagian besar kolesterol dalam darah diproduksi oleh hati kita.

Menurut Heart UK, rata-rata orang mengonsumsi kurang dari 300 mg kolesterol per hari melalui makanan. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan asupan lemak jenuh yang kita makan.

Nah, di sinilah letak kesalahannya. Lemak jenuh, bukan kolesterol makanan, yang paling bertanggung jawab atas kolesterol darah tinggi.

 

Beberapa makanan yang menurut kita tinggi kolesterol, seperti telur dan makanan laut, ternyata tidak terlalu buruk. Telur, misalnya, mengandung kolesterol, namun penelitian menunjukkan bahwa telur tidak mempengaruhi kadar kolesterol darah pada kebanyakan orang. Dengan cara ini Anda bisa terus menikmati tortilla favorit Anda, jika porsinya sesuai.

Hal yang sama berlaku untuk kerang dan ikan lainnya. Meskipun tinggi kolesterol, namun rendah lemak jenuhnya, artinya tidak banyak berpengaruh pada kolesterol darah. Faktanya, menurut Medical News Today, makanan laut kaya akan manfaat kesehatan lainnya, seperti omega-3, yang membantu menjaga kesehatan.

Menurut FDA, aman mengonsumsi ikan dan kerang rendah merkuri dua hingga tiga kali seminggu, sekitar 8 hingga 12 ons per minggu. Anak kecil dan ibu hamil, yang berencana hamil atau sedang menyusui, sebaiknya menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi, menurut Very Well Health mulai Minggu, 7 September 2024.

 

Inilah saatnya mengakhiri mitos bahwa semua makanan kaya kolesterol buruk bagi kesehatan. Yang harus diwaspadai adalah makanan tinggi lemak jenuh.

Ini termasuk produk susu berlemak penuh, daging, mentega, dan makanan yang digoreng. Lemak jenuh meningkatkan produksi kolesterol di hati, yang pada gilirannya meningkatkan kolesterol darah.

 

Bagi Anda penderita tekanan darah tinggi atau kondisi lain seperti hiperkolesterolemia familial, tetap penting untuk membatasi kolesterol dari makanan. Makanan seperti jagung, hati ayam, dan makanan berlemak sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam porsi terbatas, karena tinggi kolesterol.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %