Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat Usai Keguguran, Kenali Fungsi Indung Telur pada Sistem Reproduksi Wanita

0 0
Read Time:3 Minute, 11 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Artis dan stand-up comedian Kiky Saputri berbagi kisah sedihnya. Bulan lalu, Kiky Saputri mengalami keguguran di usia kehamilannya yang memasuki minggu ke-10. 

Tak hanya kehilangan bayi yang dikandungnya, Kiki juga harus menjalani operasi pengangkatan indung telur kirinya karena ada kista yang menutupi area tersebut.

“Jadi kami harus kehilangan anak kami dan saya kehilangan indung telur kiri saya,” kata Kiki sambil berlinang air mata dalam video yang diunggahnya ke akun YouTube pribadinya bersama suaminya Mohammed Khair.

Meski indung telur kiri Kiki harus diangkat, ia masih memiliki indung telur sebelah kanan. Menurut dokter yang merawatnya, kondisi ovarium kanan wanita berusia 30 tahun itu baik.

Kata dokter, alhamdulillah indung telur sebelah kanan masih sangat bagus, salurannya juga bagus, masih bagus, kata Kiky.

Kemungkinan satu ovarium yaitu benar kehamilan masih ada.

“Bahkan jika salah satu indung telur diangkat, kehamilan masih bisa terjadi karena ovarium lainnya yang tidak diangkat tetap memproduksi hormon kehamilan,” kata Dr. C. Nicole Swiner, MD, mengutip Mayo Clinic.  Pelajari tentang cara kerja ovarium 

Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di dua tempat di perut bagian bawah, di sisi kanan dan kiri rahim.

Ovarium ditopang oleh beberapa otot panggul dan ligamen. 

Fungsi ovarium sangat penting untuk reproduksi wanita. Seperti dilansir Cleveland Clinic pada Rabu 20 Maret 2024, ovarium memproduksi, menyimpan, dan melepaskan ovum (sel telur) serta menghasilkan hormon yang mengatur siklus menstruasi dan kehamilan.

Selama setiap siklus menstruasi, ovarium melepaskan sel telur dalam proses yang disebut ovulasi. Jika sperma membuahi sel telur, kehamilan bisa terjadi.

Ovarium terus melepaskan sel telur pada setiap siklus menstruasi hingga seorang wanita mencapai masa menopause, ketika ovarium berhenti melepaskan sel telur dan produksi hormon menurun.

Jumlah telur ditentukan sejak awal dan telur tersebut semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Terkadang ovarium dapat melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus, yang dapat menyebabkan kehamilan ganda.

 

 

Ovarium melepaskan sel telur di tengah siklus menstruasi (sekitar hari ke 14 dari siklus 28 hari) dalam proses yang disebut ovulasi. Setiap ovarium mengandung ribuan folikel ovarium. Folikel ovarium adalah kantung kecil di dalam ovarium yang berisi sel telur yang belum matang.

Setiap bulan, antara hari ke 6 dan 14 siklus menstruasi, hormon perangsang folikel (FSH) menyebabkan folikel di salah satu ovarium menjadi matang. Sekitar hari ke 14 siklus menstruasi, lonjakan hormon luteinizing (LH) secara tiba-tiba menyebabkan ovarium melepaskan sel telur (ovulasi).

Sel telur memulai perjalanannya menuju rahim melalui struktur sempit dan berongga yang disebut tuba falopi. Saat sel telur bergerak melalui tuba falopi, kadar progesteron meningkat, yang membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan. 

Ovarium mengeluarkan estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini berperan penting dalam perkembangan reproduksi dan menstruasi.

Produksi estrogen paling tinggi terjadi pada paruh pertama siklus menstruasi sebelum ovulasi. Progesteron meningkat pada paruh kedua siklus untuk mempersiapkan rahim Anda menghadapi sel telur yang telah dibuahi (jika terjadi pembuahan).

Ketika seorang wanita mengalami menopause, indung telur berhenti memproduksi estrogen dan berhenti melepaskan sel telur, dan Anda kehilangan kemampuan untuk hamil. Ovarium Anda juga akan mengalami atrofi atau menyusut. Rata-rata usia menopause adalah 51 tahun.

Ovarium Anda menyusut seiring bertambahnya usia dan bisa menjadi sekecil 2 sentimeter (atau seukuran kacang polong) setelah menopause. Penelitian menunjukkan bahwa setelah usia 30 tahun, ukuran ovarium Anda mengecil setiap dekadenya.

Beberapa orang mengalami nyeri saat ovulasi. Ini normal dan mungkin terasa seperti kram ringan atau nyeri di bagian tubuh mana pun.

Orang lain mengalami pendarahan ringan, pendarahan tidak teratur, atau sakit perut saat ovulasi. Namun, ada beberapa penyakit dan kondisi terkait ovarium Anda yang patut Anda waspadai. Beberapa yang paling umum adalah: Kista ovarium. Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kanker ovarium. Kegagalan ovarium primer. Penyakit radang panggul. Tumor ovarium. Endometriosis.

Jika Anda mengalami nyeri terus-menerus atau kronis di sekitar indung telur, temui dokter Anda karena ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius. Beberapa kondisi ovarium memerlukan perhatian medis segera.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %