Pembiayaan Hijau BNI Tembus Rp 67,9 Triliun pada 2023

0 0
Read Time:4 Minute, 6 Second

robbanipress.co.id, Batavia – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI terus menjunjung prinsip internal keuangan berkelanjutan.

Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada mengatakan pada tahun 2023 perseroan telah melaksanakan berbagai inisiatif penerapan pedoman pertama penerapan Environmental, Social, dan Governance (ESG) di sektor keuangan.

Inisiatif yang dilakukan salah satunya adalah target zero emisi (NZE) operasional BNI pada tahun 2028 dan pembiayaan NZE pada tahun 2060. Berdasarkan kinerja BNI, Jumat (26/1/2024).

Dari sisi operasional, BNI telah melakukan perhitungan emisi 1, 2, dan 3 sesuai standar Gas Protocol (GHG) di kantor pusat, kantor wilayah, dan kantor cabang.

Dalam upaya penurunan emisi, BNI akan meningkatkan upaya efisiensi energi di tingkat regional dan cabang serta meningkatkan proses pengelolaan sampah untuk mengurangi sampah TPA. Dari sisi pembiayaan, green financing BNI terus berkembang.

Pada tahun 2023, pembiayaan kategori ini tumbuh menjadi Rp67,9 triliun atau sebesar 13,6 persen dari posisi Desember 2022. Untuk mendorong pertumbuhan pinjaman ramah lingkungan, BNI juga telah memberikan insentif penurunan suku bunga, khususnya untuk 4 kategori pinjaman ramah lingkungan seperti pembaruan energi. , transportasi lingkungan, struktur lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.

Di sisi lain, BNI sukses menggalakkan penerbitan green bond sebesar Rp5 triliun untuk sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan ramah lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Dengan menyalurkan obligasi ramah lingkungan ini, BNI telah berhasil menurunkan emisi gas secara konservatif, menghasilkan energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sebagian limbah, dan menjaga kelestarian sumber daya alam.

BNI juga fokus pada transisi risiko yang digunakan oleh peminjam dan menerapkan dukungan Joint Lender (SLL) untuk mendorong penerapan prinsip-prinsip ESG, termasuk transisi pinjaman energi. Pada tahun 2023, BNI akan menerbitkan SLL sebesar Rp 4,6 triliun.

“Sebagai bukti keberhasilan BNI dalam pengelolaan berkelanjutan, pada tahun 2023 BNI juga berhasil meraih peringkat MSCI dan rata-rata peringkat Risiko dari Sustainalytics sebesar 21,4,” pungkas David.

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI berhasil melaporkan kinerja positif dan stabil pada tahun 2023. Selama setahun terakhir, BNI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp20,9 triliun atau tumbuh 142 persen sepanjang tahun. . Laba anak usaha itu menyumbang Rp419,4 miliar dengan peningkatan 36,2 persen per tahun.

Chief Financial Officer BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, di tengah berbagai tantangan eksternal di tahun 2023, terutama dengan meningkatnya risiko geopolitik, pertumbuhan global dan inflasi khususnya di Amerika Serikat, serta perlambatan ekonomi di Tiongkok, maka BNI mengambil langkah-langkah strategis. guna memperoleh kinerja yang kokoh, kokoh dan memberikan imbal hasil yang lebih baik kepada pemegang saham.

Nilai totalnya meningkat 7,6 persen menjadi Rp 695 triliun pada tahun 2023, dengan ekspansi pada segmen berbiaya rendah yaitu perusahaan biru, baik milik swasta maupun publik, perusahaan kredit dan konsumen. Perusahaan swasta blue chip tumbuh 14,3 persen tahun ke tahun, BUMN blue chip tumbuh 11,8 persen, kredit konsumen tumbuh 13,6 persen tahun ke tahun, dan anak perusahaan tumbuh 134 persen.

“Partisipasi tambahan perusahaan ini didukung dengan mengukuhkan kinerja yang berkesinambungan dibandingkan dengan transformasi berkelanjutan yang dilakukan perusahaan tambahan seperti BNI Finance dan Hibank,” kata Novita dalam pemaparan tentang BNI, Jumat (26/1/2024).

BNI Finance memfokuskan kembali bisnisnya pada pembiayaan, segmen konsumer, hingga melengkapi pilihan Grup BNI, sedangkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). BNI Finance berhasil mencatatkan pengguna sebesar Rp2,4 triliun atau 1.211 persen per tahun dengan pendaftaran baru mencapai Rp2,7 triliun pada tahun 2023.

Hibank, penyedia solusi keuangan digital terintegrasi khususnya di segmen UMKM, berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit di segmen UMKM sebesar 94 persen year-on-year. Perusahaan afiliasi lainnya seperti BNI Sekuritas Group, BNI Life dan BNI Ventures juga telah bergabung dengan BNI Group yang akan menjadi mesin pertumbuhan baru dan masa depan bagi BNI Group.

“Dari sisi perekonomian, secara umum seluruh sektor tumbuh positif dengan pengguna terbesar, antara lain sektor komersial, industri, energi, dan jasa dunia usaha,” kata Novita. Meningkatkan Kualitas Keluarga

Berkat percepatan penyaluran kredit pada segmen masyarakat berpendapatan rendah, kualitas aset pun semakin meningkat yang terlihat dari menurunnya rasio non-performing loan (NPL) dan loan to risk (LaR). Rasio NPL pada akhir tahun 2023 sebesar 2,14 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 2,81 persen, dan LaR sebesar 12,9 persen pada tahun 2023, juga membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 16 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 5,4 persen pada tahun 2023 mencapai Rp 810,73 triliun. Rasio Rekening Tabungan (CASA) solid sebesar 71,2 persen.

“Pemberian pinjaman dengan suku bunga acuan yang meningkat berdampak pada fund of fund (CoF) yang kini mengalami tren kenaikan dan fenomena tersebut juga terjadi pada industri perbankan. Namun dalam kondisi tersebut, CoF dapat dipertahankan pada kisaran 2 persen.2 persen. Secara umum, strukturnya masih lebih rendah 3 persen dibandingkan sebelum pandemi, jelas Novita.

Pendapatan non-bunga juga terus memberikan dorongan positif terhadap laba dengan perolehan laba setahun penuh sebesar Rp 21,47 triliun atau meningkat 6,6 persen. Kebutuhan transaksional segmen bisnis perbankan dan konsumer dapat terjawab melalui berbagai saluran digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan berkelanjutan bagi BNI.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %