Pengamat Akui PPDB Jalur Zonasi Mengharuskan Sosok Guru yang Kreatif

0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

robbanipress.co.id – Jalur Penerimaan Peserta Didik Baru Zona (PPDB) merupakan salah satu mekanisme penerimaan peserta didik baru yang digunakan dalam sistem pendidikan Indonesia. Tujuan utama dari jalur zonasi sendiri adalah untuk menjamin pemerataan akses pendidikan dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Sedangkan jalur zona sendiri merupakan sistem penerimaan siswa baru yang mengutamakan kedekatan geografis antara tempat tinggal siswa dengan sekolah. Artinya, siswa yang tinggal lebih dekat dengan sekolah mempunyai prioritas lebih tinggi untuk diterima dibandingkan siswa yang tinggal lebih jauh.

Ada hal yang perlu diketahui saat menerima siswa baru melalui zonasi. Menurut salah satu pengamat UIN, Sherif Hidayatullah Jejen Musfah, jalur penerimaan peserta didik baru (PPDB) zonal menuntut guru kreatif dalam menangani anak-anak yang memiliki kecerdasan berbeda.

  “Dulu mereka membesarkan anak-anak yang cerdas. Sekarang dengan sistem perencanaan penggunaan lahan, mereka menerima anak-anak dengan kecerdasan yang sangat berbeda-beda,” ujarnya dalam seminar daring bertajuk “Menuju Pendidikan Berkualitas dan Inklusif: Menciptakan Masa Depan Cerdas Kota Jakarta “.

Dalam seminar yang diselenggarakan Dinas Cipta Karya, Pengelolaan Pertanahan, dan Pertanahan DKI Jakarta, Selasa, ia mengatakan, untuk jalur tersebut, calon siswa harus disaring berdasarkan jarak tempat tinggalnya hingga sekolah.   Menurut keterangannya lebih lanjut, meski masih banyak tantangan dalam penerapan PPDB jalur zonasi, namun masyarakat tidak bisa meminta pemerintah membatalkan peraturan tersebut. Daripada menghilangkannya, Jejen berpendapat diperlukan model program.   “Kami tidak bisa meminta penghapusan zona, tapi bagaimana simulasi program PPDB bersama di DKI Jakarta bisa dilaksanakan,” ujarnya seperti dikutip robbanipress.co.id.co.id dari Antara, Kamis, 18 Juli 2024.

Dalam hal ini, Ali Mukodas, Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan DKI Jakarta, juga mengatakan penerapan jalur zonasi ini memiliki beberapa tujuan. Cukup menyebutkan salah satunya agar semua blok pelatihan memiliki kualitas yang sama.

Kemudian, untuk menuju pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengambil peraturan termasuk rotasi guru dan partisipasi mereka dalam mengajar. Sependapat dengan Jejen, Ali mengatakan guru bahkan kepala sekolah perlu lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran.   “Kami berupaya agar guru kembali masuk ke sekolah-sekolah hebat dan kemudian memberikan pelatihan guru. Kepala sekolah dan guru harus lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran,” ujarnya.

Terkait penerapan jalur zonasi PPDB ke depan, lulusan Magister Pendidikan Harvard University Indus Shafir Z.D. mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta memasukkan sistem tes. Hal ini, kata dia, dapat membantu meningkatkan semangat calon mahasiswa dalam mengikuti kompetisi tersebut.

“Bisa dimasukkan sistem tes tertulis agar anak-anak punya jiwa kompetitif. Untuk fenomena yang terjadi saat ini, kalau masuk negara dari zonasi, mereka dilepas lalu diterima,” tuturnya. Membangun Pemimpin Masa Depan melalui Kegiatan Simulasi Majelis PBB Model HighScope (HSMUN) memberikan platform bagi siswa sekolah menengah untuk mengembangkan kompetensi dan minat mereka sambil mempelajari cara kerja PBB. robbanipress.co.id.co.id 1 November 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %