Posisi Indonesia Disalip Vietnam Sebagai Destinasi Terpopuler di Asia Tenggara

0 0
Read Time:3 Minute, 38 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Indonesia sedang terpuruk sebagai destinasi wisata terpopuler di Asia Tenggara atau ASEAN. Pada tahun 2023, Indonesia menjadi destinasi wisata terpopuler kelima di kawasan Asia Tenggara, sedangkan pada tahun 2022 menduduki peringkat keempat pada tahun ini ditempati oleh Vietnam.

Membuka laman VnExpress pada Selasa 27 Februari 2024, Malaysia akan menjadi destinasi wisata terpopuler di Asia Tenggara pada tahun 2023 menggantikan Thailand yang kali ini seharusnya berada di peringkat kedua. Menurut data Kementerian Pariwisata, pada Desember 2023, Malaysia mencatat hampir 29 juta wisatawan asing pada tahun lalu.

Thailand berada di urutan kedua dengan jumlah wisman sebanyak 28 juta orang, disusul Singapura dengan jumlah wisman sebanyak 13,6 juta orang.

Selain itu, Vietnam menempati urutan keempat dengan jumlah pengunjung 12,6 juta orang, sedangkan Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 11 juta orang. Filipina dan Kamboja harus puas di peringkat keenam dan ketujuh.

Ada beberapa penyebab turunnya peringkat Indonesia, seperti persoalan bebas visa kunjungan. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, penyebab Indonesia kalah dari wisman asal Vietnam dan negara ASEAN lainnya. karena beberapa negara memperkenalkan kunjungan visa gratis.

“Kami juga melihat negara-negara seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia berjuang untuk membebaskan visa pengunjung, India kini telah membebaskan visa pengunjung untuk warga negara kami.” Jelasnya, dilansir Antara pada Senin, 26 Februari 2024.

Menurutnya, Indonesia saat ini tidak bisa memberikan keleluasaan kepada wisatawan asing untuk melepaskan visa kunjungannya karena masih menggunakan prinsip timbal balik.

 

Meski prinsip kami timbal balik, namun sejauh ini kami belum menawarkan timbal balik karena masih dalam pemeriksaan yang dikirimkan lebih dari tiga bulan lalu, ujarnya.

Sandiaga mengatakan alasan lain Indonesia kalah jumlah wisatawan mancanegara adalah terbatasnya konektivitas. Ia mengatakan, pihaknya sudah memprediksi sejak awal, karena konektivitas Indonesia sudah mencapai 80 persen tanpa tambahan penerbangan dan kursi.

“Kita sudah prediksi sejak awal karena konektivitas kita sudah mencapai di atas 80 persen kapasitas penerbangan dan ketersediaan kursi. Tanpa tambahan penerbangan dan penyediaan kursi karena kita negara kepulauan,” ujarnya.

Menurutnya, meski ada pembatasan konektivitas dan pembebasan visa di Indonesia, namun secara kumulatif jumlah wisman di Indonesia masih cukup baik yaitu sebanyak 11,7 juta orang.

Sebelumnya dalam Weekly Brief Sandi Uno, Senin (2/12/2024), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga mengatakan Indonesia harus berhati-hati dalam menerapkan kebijakan tersebut karena kini jumlah kunjungan wisman ke Thailand dan Vietnam sudah melebihi Indonesia.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Finlandia (BPS), jumlah wisman pada Januari-Desember 2023 sebanyak 11,68 juta kunjungan, meningkat tajam dibandingkan tahun 2022 yang hanya 5,89 juta kunjungan. “Meningkat drastis, lebih dari 20 persen,” kata pria yang akrab disapa Sand itu.

Capaian wisatawan mancanegara pada tahun lalu juga melampaui target yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada awal tahun 2023 sebesar 7,4 juta, serta melampaui target revisi sebesar 8,5 juta kunjungan pada pertengahan tahun 2023. “Kalau kita bandingkan targetnya hampir dua kali lipat dari target batas bawah, 40 persen di atas target batas atas,” ujarnya.

Menparekraf juga menceritakan lima negara yang mendominasi kunjungan ke Indonesia, yakni Malaysia, Australia, Singapura, China, dan Timor Timur. Rata-rata menginap wisman 7-12 malam, tertinggi pada April 2023 yakni rata-rata 12,4 malam.

Padahal tingkat okupansi hotel di seluruh Indonesia sebesar 59,74 persen atau hampir 60 persen. Terkait dominasi lima negara tersebut, Sandi mengapresiasi dan menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi beberapa negara sahabat guna meningkatkan wisatawan mancanegara pada tahun 2024.

 

Terkait kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2023, Plt. Direktur BPS Amalia A. Widyasanti dalam acara berita resmi statistik di Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024 mengatakan, “Meningkat 98,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” lapor Antara.

Menurut Amalia, jumlah tersebut melampaui jumlah wisman pada tahun 2022 yang hanya 5,89 juta kunjungan. Pada Desember 2023 kunjungan wisman sebanyak 1,14 juta orang, meningkat 22,91 persen dibandingkan November 2023.

Peningkatan jumlah kunjungan terjadi pada Desember 2023 setelah penurunan jumlah wisman sejak September 2023, sedangkan terendah terjadi pada Februari tahun lalu. Dibandingkan Desember 2022, jumlah wisman terus bertambah. Namun angka tersebut masih tergolong rendah sebelum adanya pandemi COVID-19 yang mencapai 1,38 juta kunjungan pada Desember 2019.

Wisatawan asing ke Indonesia pada Desember 2023 didominasi warga Malaysia (18,45 persen), Singapura (16,41 persen), dan Australia (11,87 persen). Sedangkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun 2023 sebanyak 7,52 juta perjalanan, meningkat tajam sebesar 112,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,54 juta perjalanan.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %