Si Kecil Cuma Suka Makan Nasi Pakai Kerupuk, Dokter Anak: Tidak Akan Dapat Gizi yang Cukup
robbanipress.co.id, dokter spesialis anak Jakarta, Atilla Dewanti mengatakan, sebaiknya anak mengonsumsi makanan dengan pola makan seimbang yang meliputi karbohidrat, protein dan lemak serta serat dari buah dan sayur.
“Pastikan anak Anda mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang harus ada dalam setiap menu makanan anak,” kata Atilla dalam webinar edukasi Nutrisi. : Mengambil keuntungan Sistem Imun dan Perkembangan Otak Dipandu oleh Nutricia, Kamis 25 Juli 2024.
Atilla mengatakan, untuk mencapai pola makan seimbang, anak yang hanya makan nasi dengan kerupuk saja tidak cukup.
“Tidak boleh hanya makan karbohidrat saja, misalnya anak hanya suka nasi dan kerupuk, itu tidak boleh, karena gizinya tidak cukup,” jelas Atilla.
Atilla mengatakan, isi piring si kecil sebaiknya dilengkapi dengan lauk pauk, makanan utama, dan serat untuk diet seimbang.
“Sepertiga piringnya diisi lauk pauk seperti tempe, daging, telur, dan lain-lain. Dua pertiganya adalah makanan pokok seperti nasi, lalu jangan lupa ditambah sepertiganya adalah serat seperti buah-buahan, dan dua pertiganya adalah sayur-sayuran,” jelasnya.
Atilla mengatakan, jika anak tidak mau makan nasi, bisa diganti dengan bahan pokok lain seperti kentang, jagung, atau ubi.
Lebih lanjut Atilla mengatakan, jika lebih memperhatikan makanan bayi, selain karbohidrat, protein, dan lemak, jangan lupa berikan makanan pada anak yang kaya akan DHA.
“DHA baik untuk perkembangan otak anak, seperti ikan tenggiri, dan juga memberikan makanan yang kaya EPA yaitu asam lemak yang termasuk dalam omega-3. Fungsinya untuk melengkapi DHA untuk meningkatkan perkembangan otak.”
Memberikan makanan bergizi seimbang yang kaya akan prebiotik, omega-3, omega-6, vitamin C, dan vitamin E dapat mendukung kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh anak serta meningkatkan perkembangan otak.
“Sistem imun yang kuat berperan penting dalam melindungi otak dari infeksi dan peradangan. Sistem imun yang lemah membuat anak lebih rentan terkena infeksi sehingga dapat menghambat pembelajaran dan perkembangan otak,” jelas Atilla.
Atilla mengatakan sistem kekebalan tubuh yang sehat membantu anak-anak tetap aktif, belajar dengan baik, dan berkembang lebih baik.
“Jika daya tahan tubuh anak Anda kuat maka ia tidak akan mudah sakit. Jika anak sehat dan imunitasnya kuat maka ia akan mendapat rangsangan sehari-hari dengan baik. Seperti kita ketahui tumbuh kembang anak berarti dipacu sekali. dalam sehari,” kata Atilla.
“Kalau imunitasnya bagus, kalau sehat, mendapat rangsangan yang baik, otaknya bertulang, semakin kompleks dan kuat, maka insya Allah anak akan semakin pintar dan perkembangan mentalnya akan semakin baik. “
Atilla mengatakan, langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk memastikan terpenuhinya gizi anak adalah dengan mempelajari kurva pertumbuhan.
“Kita lihat dari berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Jadi setiap bulan kita ke dokter untuk vaksinasi, atau untuk evaluasi perkembangan anaknya,” kata e.
Selain itu, jangan lupa untuk memeriksa lingkar kepala, Atilla menjelaskan bahwa lingkar kepala penting untuk mengontrol pertumbuhan otak anak.
“Kami ingin anak-anak kami memiliki perkembangan otak terbaik dan cerdas, jadi kami memeriksa otak mereka.
Sementara itu, Direktur Medis dan Keilmuan Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. Dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH mengatakan, ketika anak memiliki daya tahan tubuh yang kuat maka hal ini juga akan berdampak pada kemampuan kognitifnya.
“Jadi ketika anak memiliki daya tahan tubuh yang baik, tidak mudah sakit, tidak sering terkena infeksi, tidak sering batuk dan pilek maka motivasinya lebih baik sehingga kemampuan motorik halusnya meningkat pada usia 26 tahun. persen. lebih baik, “kata Ray.
Ray mengatakan, semakin baik kemampuan motorik halus maka skor kognitif akan semakin tinggi, hal ini merupakan pertanda baik untuk memastikan perkembangan anak berada pada kondisi terbaiknya.
“Ketika motorik halusnya lebih baik, skor intelektualnya lebih tinggi tiga poin, ini pertanda baik untuk memastikan tumbuh kembang anak sebaik-baiknya.”