Sri Mulyani Minta Peran Islamic Development Bank Diperkuat

0 0
Read Time:3 Minute, 58 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta ikut serta dalam Macometi Development Bank (IsDB). Pertimbangkan pentingnya membantu bank multilateral di banyak negara.

Permintaan ini disampaikan salah satunya, Menteri Keuangan Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Abdullah Al-Jadaan.

“Peran banyak bank pembangunan seperti IsDB semakin penting saat ini dan diharapkan dapat menghubungkan peluang dan kebutuhan pembiayaan bagi negara-negara yang membutuhkan,” kata Sri Mulyani di Washington DC, Sabtu (20/4/2024). .

Jelang pertemuan tahunan IsDB 2024 di Riyadh pekan depan, yang juga merupakan peringatan lima puluh tahun berdirinya organisasi ini, Menkeu mengatakan ISDB perlu melakukan perubahan.

Tujuannya untuk memperkuat perannya dalam mendukung daerah-daerah dalam menghadapi tantangan dunia.

“IsDB juga perlu meningkatkan operasionalnya dengan menyederhanakan proses pembiayaan yang kompleks dan meningkatkan partisipasi daerah dalam mengarahkan rencana ISDB,” tambah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Bagi negara terbesar ke-3, Menkeu berharap ISDB dapat memperbaiki manajemen, kebijakan, sumber daya, dan instrumen keuangannya sesuai dengan tema pertemuan mendatang, yang mendorong kita Memetakan Masa Lalu Masa Depan Kita: Orisinalitas, Solidaritas, dan Kemakmuran.

Pertama, Indonesia resmi menjadi peserta Islamic Development Bank (IsDB) terbesar ketiga, setelah Arab Saudi dan Libya. Direksi Islamic Development Bank telah secara resmi menerima undangan untuk berpartisipasi dalam Sesi Tahunan IsDB Development Indonesia ke-48 (10-13 Mei 2023) di Jeddah, Arab Saudi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, peningkatan saham Bank Pembangunan Pembangunan Islam akan memberikan berbagai manfaat, tidak hanya perencanaan dan perekonomian.

Berangkat dari tumbuhnya promotor Indonesia di ISDB sehingga meningkatkan kemungkinan pembiayaan ISDB hingga 3,5-4 kali lipat, kata Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati, Minggu (14/5/2023).

“Saya berharap tumbuhnya partisipasi ini, kerja sama antara Indonesia dan IsDB, dapat memperkuat dan membawa kesuksesan bagi semua,” ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, Indonesia memiliki hubungan jangka panjang dengan Bank Pembangunan Islam. Keanggotaan Indonesia dalam ISDB dimulai pada 12 Agustus 1974, menjadi salah satu anggota pendiri.

Sebelum mengakuisisi grup terbesar ketiga, kata Sri Mulyani, Indonesia merupakan pemegang saham terbesar ke-12 dengan total penyertaan modal sebesar $1,511 juta atau 2,25 persen dari total investasi ISDB.

Saat ini, sejak berdirinya hingga tahun 2022, IsDB Group sendiri telah menyetujui pembiayaan untuk Indonesia sekitar USD 6,3 miliar.

Sebelumnya, Sri Mulyani juga mengumumkan rencana penambahan saham pertumbuhan khusus atau Special Growth Capital (SCI). Kenaikan saham ini akan menempatkan Indonesia di posisi ketiga setelah Arab Saudi dan Libya dengan kenaikan 8,43 persen.

“Pengurangan pasca SCI akan diperuntukkan bagi seluruh mitra. Dengan demikian, hasil akhir partisipasi Indonesia sebesar 7,94 persen. Dewan Direksi ISDB menyetujui SCI ini pada Pertemuan Tahunan ISDB pada 12 Mei 2023,” jelas Sri Mulyani. 

Pada Pertemuan Tahunan Islamic Development Bank (IsDB) ke-48 pada 10-13 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi, Dewan Direksi Islamic Development Bank dengan suara bulat menyetujui peningkatan porsi Indonesia menjadi empat.

Dengan menyetujui hal tersebut, Indonesia resmi dinobatkan sebagai mitra Bank Pembangunan Islam terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Libya, serta di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, UEA, dan Turki.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim yang besar, Indonesia ingin ISDB-nya menjadi mitra yang kuat untuk meningkatkan perannya, melaksanakan rencana reformasi dan memenuhi amanahnya untuk membantu wilayah gereja, khususnya masyarakat miskin. dan terluka. negara, serta komunitas Muslim di dunia.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, tambah Sri Mulyani, Indonesia memutuskan untuk meningkatkan partisipasinya di Bank Pembangunan Islam dari 12 menjadi 3.

Mitra ketiga, Indonesia hendaknya tidak hanya menonjolkan posisinya di kancah dunia dengan membantu menentukan arah pembangunan dunia melalui pengaruh partisipasi bank pembangunan besar seperti IsDB dalam implementasi ISDB dan membantu meningkatkan perdamaian dan mengurangi kemiskinan. di negara-negara ISDB yang pendapatan umat Islamnya rendah,” ujarnya, Minggu (14/5/2023).

Di sisi lain, Menkeu meyakini Indonesia juga dapat memperkuat peran ISDB dalam berbagai proyek di kawasan. Ini mencakup pembangunan ekonomi dan keuangan Islam. 

Hingga Desember 2022, ISDB telah memberikan bantuan kepada Indonesia sekitar USD 6,3 miliar, terutama untuk sektor pertanian, pendidikan, industri, dan pertambangan melalui berbagai instrumen. Seperti pembiayaan proyek, pembiayaan transaksi dan penyediaan dukungan teknis.

Dengan tingkat partisipasi baru ini, kata Sri Mulyani, Indonesia yakin Bank Pembangunan Islam akan memperbarui strateginya untuk memberikan layanan yang lebih baik di negaranya.

“Indonesia juga akan memastikan efektivitas dan kapabilitas media elektronik berbasis syariah ISDB untuk memberikan hasil dan manfaat terbaik bagi negara-negara anggota, termasuk pengembangan Kerjasama Selatan-Selatan,” tambahnya.

Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan dana campuran, yang menggabungkan penggunaan dana masyarakat berpendapatan rendah atau hibah dari berbagai sumber. Dengan demikian, publik dan amal, dengan dana bersama dan bank pembangunan yang berekspansi sebagai IsDB, dengan dana komersial yang dapat diperoleh dari sektor swasta.

“Indonesia sendiri dapat berkontribusi melalui beberapa program dan organisasi seperti Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI/Indonesia Aid) dan satu SDG-Indonesia yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI),” jelas Sri Mulyani.

  

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %