Studi: Ibu Hamil Gemar Makan Makanan Cepat Saji Tingkatkan Risiko Kesehatan pada Bayi

0 0
Read Time:1 Minute, 29 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Penelitian baru menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi makanan ultra-olahan atau cepat saji selama kehamilan menempatkan janinnya pada risiko kesehatan yang lebih besar.

Selain kandungan lemak dan kalori, risiko tersebut sebagian besar berasal dari bahan kimia yang ditemukan dalam hamburger dan kentang goreng, menurut penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Washington yang diterbitkan bulan lalu di Environment International.

Dikenal sebagai ftalat, bahan kimia ini umumnya ditemukan dalam bungkus makanan cepat saji atau sarung tangan pekerja plastik dan telah dikaitkan dengan autisme, ADHD, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

Ketika makanan terkontaminasi dengan bahan pemlastis berukuran mikro yang berbahaya ini, bahan kimia tersebut dapat masuk ke aliran darah ibu hamil.

“Ketika ibu terpapar bahan kimia ini, mereka dapat melewati plasenta dan memasuki sirkulasi janin,” kata penulis senior Dr. Sheela Satyanarayana, dokter anak di UW Medicine, mengatakan kepada New York Post.

Ketika 1.031 wanita hamil diteliti pada trimester kedua kehamilannya, para peneliti menemukan bahwa tingginya konsumsi makanan ultra-olahan dikaitkan dengan konsentrasi tinggi salah satu ftalat yang paling umum dan berbahaya.

Selain makanan cepat saji seperti kentang goreng, hamburger, dan minuman ringan, campuran kue juga bisa berisiko, para peneliti memperingatkan.

“Kami tidak menyalahkan perempuan hamil di sini,” kata peneliti Brennan Baker. “Kita perlu mendorong produsen dan legislator untuk menemukan alternatif [dalam pengolahan dan pengemasan makanan] dan menghasilkan alternatif yang tidak lebih berbahaya.” 

 

Satyanarayana kini menyarankan ibu hamil untuk sebisa mungkin menjauhi makanan cepat saji dan makanan olahan.

Sebaliknya, mereka sebaiknya memilih buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, dan menu sarapan dengan buah-buahan organik dibandingkan lemak dan gula.

“Cari bahan yang lebih sedikit dan pastikan Anda memahami bahan-bahannya,” katanya.

Sebuah penelitian yang tidak terkait juga menemukan bahwa anak laki-laki yang lahir dari ibu yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %