Tak Lagi Didominasi Orang Tua, Kini Banyak Anak Muda Usia 20-an Sakit Jantung

0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Siapa bilang penyakit jantung hanya menimpa orang tua? Faktanya, banyak anak berusia 20 tahun menderita penyakit jantung, kata ahli jantung Rio Probo Kaneko.

Ia tak memungkiri, dulu penyakit jantung sangat umum terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Namun, kebiasaan merokok dan perubahan gaya hidup membuat banyak anak sudah memiliki riwayat penyakit jantung.

“Dulu didominasi oleh orang dewasa berusia 40 tahun ke atas. Namun berdasarkan statistik, terjadi perubahan usia karena gaya hidup. Kini banyak orang berusia 20 tahun ke atas yang memiliki riwayat penyakit jantung.” jelas dokter yang bekerja di RSUD, Prof Dr Margono Socarjo Purvokerto.

Oleh karena itu, Rio Probo mengingatkan masyarakat, termasuk generasi muda, untuk menjaga pola hidup sehat. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti rutin berolahraga, makan sehat dan istirahat teratur, serta berhenti merokok, baik elektronik maupun elektronik.

“Yah, mencegah lebih baik daripada mengobati, jadi periksakan kesehatanmu setahun sekali,” kata Antara. Bahaya merokok

Rokok mengandung zat-zat yang dapat membahayakan tubuh. Rokok juga memberikan dampak negatif terhadap sistem pernafasan, baik pada perokok aktif maupun orang disekitarnya (perokok).

Merokok menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahunnya. Tujuh juta orang yang meninggal merupakan perokok, sedangkan 1,2 juta sisanya merupakan bukan perokok.

 

Dalam suatu kesempatan, Didi Kurniadhi, dokter spesialis penyakit dalam kardiovaskular di RS EMC Pulomas, mengatakan cara paling mudah untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan memeriksa faktor risikonya.

“Kalau misalnya kita ketemu, ‘Oh ternyata kolesterol saya tinggi, ternyata bapak saya waktu kecil punya penyakit jantung.’ Lalu ternyata tubuhku tertidur. Kalau hidup jadi jarang olah raga, banyak makan lemak, maka kita termasuk kelompok risiko,” kata Didi.

Oleh karena itu, orang dengan risiko ini harus mencari pengobatan sesegera mungkin. Jadi jangan menunggu sampai Anda sakit. “Kelola risiko-risiko tersebut semaksimal mungkin dan obyektif,” imbuhnya.

Mengontrol faktor risiko tersebut merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit jantung, kata Didi. Selain itu, ketika Anda memahami apa saja faktor risikonya, Anda akan memahami apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit jantung nantinya.

Misalnya, merokok merupakan faktor risiko penyakit jantung. Maka untuk menjaga kesehatan jantung maka perlu menghindari rokok.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %