Telkomsel dan Ericsson Kolaborasi Kembangkan Jaringan 5G untuk Dukung Indonesia Capai Nol Emisi Karbon

0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Telkomsel bekerja sama dengan Nokia membuka fitur Radio Active Network (RAN) untuk efisiensi energi dan melakukan uji coba teknologi stand-alone (SA) 5G di jaringan Telkomsel.

Kemitraan tersebut ditandatangani pada Mobile World Congress (MWC) 2024 di Barcelona, ​​​​Spanyol.

Kemitraan ini bertujuan untuk menyediakan layanan telekomunikasi berbasis komunitas. Melalui kemitraan ini, Telkomsel dan Ericsson berupaya mendukung tujuan net zero tahun 2060 dan mengurangi emisi karbon pada tahun 2030.

Direktur Jaringan Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan Telkomsel berharap dapat membantu dalam mengatasi emisi karbon dan mencapai pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan pemerintah melalui program ESG “Tekomsel Lindungi Dunia”.

“Melalui kemitraan dengan Nokia, Telkomsel telah meningkatkan ketangkasan bisnis dalam operasionalnya dengan meningkatkan kemampuan teknologinya untuk memberikan solusi mobile dan ramah pengguna,” kata Indra.

Ia mengatakan dengan memanfaatkan teknologi 5G dan menerapkan praktik hemat energi, Telkomsel berupaya menjadi katalis perubahan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia, mengatakan melalui kemitraan dengan Telkomsel, Ericsson berupaya memperluas penggunaan 5G dan mempercepat transformasi digital Indonesia.

Sebagai informasi, fitur RAN Energy Efficiency memungkinkan radio Ericsson secara otomatis masuk ke mode daya rendah ketika lalu lintas jaringan rendah dan menonaktifkan fitur ini ketika lalu lintas jaringan tinggi.

Dengan fitur ini, Telkomsel dapat menangani permintaan data yang tinggi sekaligus mengurangi konsumsi energi tanpa mengorbankan pengalaman digital pelanggan.

Langkah ini diterapkan untuk mencapai sasaran bersih nol dan mengurangi biaya operasional.

Berdasarkan Net Zero Summit dan B20 Investment Forum, Indonesia berkomitmen untuk mencapai emisi net zero pada tahun 2060 atau lebih awal.

Berdasarkan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC), Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% melalui upaya domestik dan 41% melalui kerja sama internasional pada tahun 2030.

Kedua perusahaan juga sepakat untuk melanjutkan perjalanan evolusi 5G dari penggunaan eksplorasi 5G NSA ke 5G SA, dan menemukan kasus penggunaan baru dengan mengeksplorasi perangkat lunak Reduced Capability milik Nokia.

Ericsson Redcap adalah solusi perangkat lunak RAN ​​untuk kasus penggunaan 5G yang memungkinkan lebih banyak konektivitas 5G untuk perangkat seperti jam tangan pintar, sensor industri, dan perangkat AR/VR.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %