UNESCO Tetapkan Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of The World
Jakarta – Warisan dokumenter Indonesia, Naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol, ditetapkan sebagai Monument of the World (MoW) untuk Asia dan Pasifik. Naskah tersebut diserahkan oleh Perpustakaan Nasional dan Pemerintah Sumbar.
Sertifikat tersebut diserahkan oleh Kwibae Kim, pimpinan World Regional Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP), kepada Imam Gunarto, direktur Arsip Nasional, bersama wakil direktur pengembangan layanan perpustakaan dan informasi Perpustakaan Nasional. Oleh Republik Indonesia (Perpusnas) Mariana Ginting di Ulaan Baatar, Mongolia.
MOWCAP adalah forum regional World Memory Program (MOW) dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), yang didirikan pada tahun 1998.
Baca juga: Perpustakaan Nasional Kirimkan Tiga Naskah Kuno Sebagai Warisan Dunia ke UNESCO
Artikel ini terpilih melalui proses seleksi dari peserta yang mewakili Australia dan Tuvalu, Bangladesh, China, Filipina, India, Malaysia, Mongolia, Uzbekistan dan Vietnam.
Selain naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol, desain Asia-Pacific World Memorial juga diberikan kepada Arsip Indarung Semen Padang, usulan PT Semen Padang, dan Arsip Balai Penelitian Gula Indonesia Usulan 1887-1986. Oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Jawa Timur dan Balai Penelitian Gula Indonesia.
Pustakawan ahli pertama Perpustakaan Nasional Aditia Gunawan menjelaskan, naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol merupakan catatan otentik yang ditulis oleh kaum pribumi ringkasan sejarah perang Padri dan Sumatera Barat pada abad ke-19.
Ditulis oleh Naali Sutan Caniago, putra Tuanku Imam Bonjol pada masa pengasingan di Manado. Naskah ini menggambarkan langsung peristiwa sejarah di Minangkabau pada abad ke-19 dan dianggap sebagai biografi Melayu pertama dalam pengertian modern.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi X DPR Potret Istilah Literasi di Perpustakaan Lewat Buku
Ia menambahkan, ada banyak alasan mengapa naskah tersebut layak dianggap sebagai World Memorial (MoW) untuk Asia dan Pasifik. Pertama, naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol merupakan karya penting baik dalam pengaruh maupun genre. “Karya ini berbentuk hologram dengan karakter narasi langsung,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (5/10/2024).