Wijaya Karya dan 11 Lembaga Keuangan Sepakati Restrukturisasi Rp 20,58 Triliun

0 0
Read Time:3 Minute, 55 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan 11 lembaga keuangan menyepakati Master Restructuring Agreement (MRA) dengan nilai beredar Rp 20,58 triliun atau 87,1% dari level utang ke-23 yang diperbarui. Januari 2024

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Wijaya Kariya Adityyo Kusumo dan Direktur Utama WIKA HC Hadjar Sethi Aji serta para pimpinan lembaga keuangan, disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Karthika Wirjoatmojo dan Kepala Eksekutif Wijaya Kariya Agung Budi Waskito. Jakarta, Senin 23 Januari 2024

Agung Budi Waskito (BW) mengatakan tercapainya kesepakatan ini merupakan salah satu langkah proses restrukturisasi keuangan sekaligus mempercepat proses restrukturisasi perseroan.

“Kesepakatan ini menunjukkan bahwa upaya restrukturisasi WIKA mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN dan lembaga keuangan yang bekerja sama dengan WIKA. Mereka yakin WIKA dapat memulihkan dan bersedia berpartisipasi dalam pekerjaan tersebut,” ujarnya. BW, seperti disampaikan dalam laporan, resmi, Rabu (24/1/2024).

Dengan keberhasilan MRA, WIKA kini dapat fokus mewujudkan fondasi yang kuat dan mempertahankan sistem kesehatan unggulan lainnya untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

Ia mengatakan perseroan berkomitmen untuk memajukan kegiatan operasional dan menyukseskan penyelesaian proyek-proyek strategis yang dipercayakan kepada perseroan.

“Dengan begitu, apa yang kita temukan bersama pada hari ini dapat membawa kita semua pada hasil positif yang bermanfaat bagi WIKA, pemegang saham, lembaga keuangan, serta bangsa dan negara,” kata Agung BW.

Selain restrukturisasi keuangan, proses restrukturisasi yang dilakukan WIKA menunjukkan kemajuan yang mengesankan.

Cara penguatan struktur permodalan mendapat dukungan pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 76 Tahun 2023 tentang Rincian Tahun Anggaran APBN 2024 dan Persetujuan Penambahan Modal pada 12 Januari melalui RUPSLB dengan Pemberian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada tahun 2024

Perusahaan telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki portofolio order book, dan 93% proyek yang dikerjakan WIKA menggunakan metode pembayaran progres bulanan, yang memungkinkan proyek-proyek perusahaan dapat berjalan secara mandiri. Pada tahun 2016, proyek jenis ini hanya menyumbang 40% dari total portofolio WIKA.

Penguatan manajemen dan manajemen risiko telah dicapai perusahaan pada tahun 2023 melalui penggunaan 3 proses, yaitu sistem ERP yang telah banyak diperbaiki pada proyek-proyek yang dikerjakan oleh WIKA dan KSO (kerja sama operasional) dan metode non-KSO, implementasi ERP . empat prinsip visi dan integrasi aplikasi akuisisi informasi Menciptakan Digital Control Tower (DCT) sebagai alat untuk memantau kinerja perusahaan secara real time sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.

Karena cara mempercepat pengumpulan kuitansi bermasalah, dibentuklah departemen pengelolaan properti yang bertanggung jawab langsung kepada pengurus, dan dipastikan biaya permasalahan turun 21 persen hingga September. 2023 dibandingkan Desember 2022.

Menurut Agung BW, penerapan berbagai program tersebut diyakini menjadi bagian dari transformasi yang dilakukan untuk memastikan sistem kesehatan berada pada jalur yang tepat dan mengembalikan kejayaan Wicca sekaligus mendapatkan stabilitas.

“Untuk itu, kami mengapresiasi dukungan para pemangku kepentingan yaitu pemerintah, pemilik proyek, pemegang saham, lembaga keuangan, pemilik sekuritas, dan masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk mencapai perubahan ini. Wika siap melangkah maju di masa depan. kata Agung BW.

Mantan pengembang konstruksi milik negara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dilaporkan telah menandatangani kontrak baru senilai Rp 29,1 triliun untuk tahun 2023. Berdasarkan data, pada tahun 2018 diperoleh Rp 23 triliun atau 80% kontrak baru. Sejak April hingga Desember, perusahaan sedang menjalani restrukturisasi.

Direktur Utama Wijaya Kariya Agung Budi Waskito mengatakan keberhasilan ini menjadi pertanda baik bagi perseroan karena para pemangku kepentingan terus mempercayai Wijaya Kariya sebagai mitra strategis pembangunan konstruksi tanah air.

Di masa sulit ini, Wika menunjukkan kemampuan para pemangku kepentingan untuk tetap menjalankan aktivitas usahanya dengan baik, yakni setara Rp 15,1 triliun atau 29,2% dari rekor penjualan perseroan hingga kuartal III 2023. Volume produksi kontrak yang diselesaikan akan mencapai $12,8 miliar pada kuartal ketiga tahun 2022, naik 25,7%.

Lebih lanjut, keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan, termasuk perbankan, terhadap keberlangsungan usaha Wika.

“Perbankan terus mendukung persyaratan penjaminan perseroan untuk keikutsertaan tender, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan,” kata Agung dalam keterangan resmi, Senin (22/1/2024).

Termasuk dalam daftar kontrak baru adalah pembangunan Pipa Air Limbah 1 dan 3 di Kawasan Pusat Pemerintahan Inti Ibu Kota Negara (KIPP IKN). Proyek PAL 1 dan 3 KIPP IKN diberikan oleh WIKA-HK KSO pada bulan November 2023 dengan nilai WIKA Rp 239,5 miliar atau 55% dari KSO.

Pembangunan KIPP IKN IPAL 1 dan 3 bertujuan untuk memberikan pelayanan terhadap jaringan pembuangan limbah domestik dan infrastruktur pembuangan limbah yang dihasilkan oleh operasional KPP perkotaan.

Jaringan saluran pembuangan 1 dan 3 melayani Istana Kepresidenan, Plaza Yudikatif, Gedung Kementerian Koordinator, Apartemen ASN, Asrama Kantor Kementerian, Istana Wakil Presiden, Gedung Pejabat IKN, dan Masjid Pemerintah.

“Kesuksesan proyek ini difokuskan pada membangun portofolio WIKA di IKN, serta memperluas sumber daya yang ada di WIKA dan mendorong perolehan berbagai hal untuk memastikan pelaksanaan proyek IKN selesai dengan kualitas dan waktu yang baik. ” dia berkata. .

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %